Kategori Berita
Media Network
Minggu, 22 JUNI 2025 • 19:46 WIB

Banyuwangi Angkat Citra Cokelat Dunia Lewat Festival Cokelat di Glenmore

Festival Cokelat Banyuwangi (sumber: Pemkab Banyuwangi)

INDOZONE.ID - Kabupaten Banyuwangi kembali mencuri perhatian dunia dengan memperkuat identitasnya sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik melalui gelaran Festival Cokelat Banyuwangi. Acara berlangsung pada Sabtu hingga Minggu, 21–22 Juni 2025, di Waduk Sidodadi, Kecamatan Glenmore. Lokasi ini berada di kawasan agrowisata PT Perkebunan Nusantara I Regional 5 Kalirejo, Kendenglembu.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum strategis untuk mengangkat potensi komoditas unggulan Banyuwangi. "Festival ini untuk kian mempromosikan potensi cokelat Banyuwangi, yang dikenal merupakan salah satu terbaik di dunia," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Salah satu pengunjung mancanegara, Bouw asal Denmark, mengaku terkesan dengan rasa cokelat lokal yang dinikmatinya saat berkunjung. “Saya sudah mencobanya. Sangat otentik, rasa cokelat yang sebenarnya saya rasakan di sini,” ujarnya dengan antusias.

Baca juga: Padi Biofortifikasi, Senjata Rahasia Banyuwangi Lawan Gizi Buruk

Banyuwangi memiliki lahan perkebunan kakao yang cukup luas dan dikelola secara profesional oleh PTPN I Regional 5. Total luasnya mencapai 220 hektar, yang terdiri dari 94 hektare untuk kakao edel dan 126 hektare untuk kakao bulk. Kakao edel merupakan jenis kakao unggulan yang dikenal memiliki kualitas tinggi dan nilai ekspor besar.

Winarto, Regional Head PTPN I Regional 5, menjelaskan bahwa kebun kakao Kendenglembu menghasilkan dua jenis kakao, yaitu kakao Lindak atau bulk dan kakao Mulia atau edel. “Kakao jenis edel ini yang paling diminati di ekspor. Menjadi salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia,” tuturnya.

Ekspor kakao dari Banyuwangi telah merambah berbagai negara seperti Jepang, Ghana, Swiss, dan Belanda. Di tingkat provinsi, kakao edel hanya bisa ditemukan di Banyuwangi, menandakan eksklusivitas dan kekhasan daerah ini dalam dunia kakao.

Tidak hanya sebagai ajang pameran produk, Festival Cokelat Banyuwangi juga menyuguhkan beragam aktivitas menarik. Terdapat lomba tari Gandrung, jalan sehat, lomba fashion anak-anak, lomba mewarnai, serta edukasi kakao untuk para pelajar.

Tahun ini, festival juga memperluas cakupannya dengan memasukkan lomba kuliner dari komoditas lain seperti kopi dan gula, mengingat Glenmore juga terkenal sebagai sentra dua komoditas tersebut.

Pengunjung pun dimanjakan dengan lebih dari 30 stan UMKM yang menjual olahan cokelat khas Banyuwangi, mulai dari cokelat murni, puding, permen, kue kering, hingga kue basah.

Baca juga:  Banyuwangi Gerakkan Ribuan Pelajar Rawat Sungai Lewat Program Sekardadu

Rencananya, pada tahun depan akan dilakukan perluasan lahan kakao sebesar 80 hektar, menjadikan total luasan mencapai sekitar 300 hektare. Langkah ini merupakan upaya konkret untuk memperkuat peran Banyuwangi sebagai pusat kakao kelas dunia yang berkelanjutan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Banyuwangi Angkat Citra Cokelat Dunia Lewat Festival Cokelat di Glenmore

Link berhasil disalin!