Minggu, 04 FEBRUARI 2024 • 15:05 WIB

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Bukan Sekedar Gimik, Tapi Berbasis Sains untuk Mengatasi Masalah

Author

Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan).

INDOZONE.ID - Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menginisiasi program makan siang gratis dan susu di sekolah dan pesantren, mengklaim bahwa inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi terhadap isu kesehatan dan gizi, tetapi juga dapat mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat, khususnya kalangan kelas menengah ke bawah.

Menurut juru bicara calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak, program ini merupakan upaya Prabowo untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan fokus utama pada kesehatan dan pertumbuhan optimal.

Mengutip keterangan resminya, Emil menjelaskan bahwa kebijakan ini bukan semata-mata akal-akalan atau gimik, melainkan berbasis sains dan direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti World Food Programme (WFP).

Baca Juga: Program Lumbung Pangan Prabowo-Gibran Dapat Dukungan dari Relawan API 02

Gibran Rakabuming Raka menekankan bahwa program ini tidak hanya mengatasi isu kesehatan, melainkan juga membantu mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi. Dengan menyasar anak-anak di sekolah dan pesantren, kebijakan ini bertujuan agar distribusi makanan menjadi efektif.

Emil menegaskan bahwa makanan yang didistribusikan telah memenuhi standar gizi nasional dengan mengacu pada program "Isi Piringku" yang menetapkan rincian gizi seimbang.

"Waktu makan siang di sekolah sangat penting karena tidak semua anak dapat makan di rumah pada jam tersebut. Program ini sekaligus memberikan solusi bagi keluarga yang kesulitan menyediakan uang ongkos atau uang sekolah yang memadai," ujar Emil Elestianto Dardak.

Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan bahwa beberapa orang tua mungkin kesulitan memberikan uang sekolah yang mencukupi, dan meskipun uang yang diberikan cukup untuk makan siang, makanan yang diakses anak-anak belum tentu sesuai dengan standar gizi nasional.

Baca Juga: Capres Prabowo Janji Mendukung Penuh Pengusaha untuk Kemajuan Ekonomi Negara

Program ini diharapkan dapat membantu keluarga dengan beban keuangan meningkatkan pendapatan mereka dan sekaligus memberikan asupan gizi yang memadai bagi anak-anak.

Dalam konteks ekonomi, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran mengklaim bahwa program makan siang gratis ini akan memberikan dorongan pada roda perekonomian masyarakat.

Mereka berpendapat bahwa dengan peningkatan jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat mengalami peningkatan pelanggan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan lokal.

Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Gak Berubah, Ganjar Raih 30% dan Anies 24% Menurut Survei Terbaru Roy Morgan

Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira, menekankan bahwa perlu memastikan keterlibatan UMKM lokal secara adil dan berkelanjutan dalam pelaksanaan program makan siang gratis.

Dengan demikian, program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat kesehatan dan ekonomi, tetapi juga menciptakan peluang bagi pelaku UMKM lokal untuk berpartisipasi dalam penyediaan makanan atau bahan baku, mendukung pertumbuhan ekonomi di komunitas sekitar sekolah.

Menariknya, kebijakan serupa telah diterapkan di 125 negara, menurut laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF). Sementara itu, World Food Programme (WFP) pada tahun 2022 mencatat bahwa 418 juta anak di 176 negara telah menerima manfaat dari program makan di sekolah.

Pasangan calon Prabowo-Gibran berkomitmen menjadikan program ini sebagai langkah konkret untuk mengatasi kekurangan gizi di kalangan anak dan mendukung upaya mengentaskan stunting dengan memberikan perhatian nutrisi ekstra bagi ibu hamil.

Program makan siang gratis ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan, bukan hanya dalam meningkatkan kesehatan generasi muda, tetapi juga dalam meretas masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia, jika pasangan calon nomor urut 2 terpilih dalam pemilihan mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Conference