Sementara itu menurut Ketua DPC PPP Jember KH. Madini Farouq, dalam berkontestasi pemilu. Taat perintah partai, adalah sebuah konsekuensi yang harus dijalani.
Sesuai dengan mekanisme yang disepakati dalam bentuk regulasi dan aturan yang baik. Sehingga kesolidan anggota bisa tetap terjaga.
"Sebagai konsekuensi ketika kita resmi sebagai partai pengusung maupun pendukung Gus Fawait dan Pak Djoko, tentu kita lakukan. Seperti halnya hari ini, kita lakukan Rapimcab dan konsolidasi di tingkat Dapil dengan mengundang pengurus anak cabang dan ranting, serta jaringan para caleg yang kemarin dilibatkan. Terutama juga para caleg yang jadi, mereka kan juga punya jaringan," ulasnya.
"Ya kita hadirkan untuk mengusung, memenangkan, dan mensosialisasikan Gus Fawait ke masyarakat," sambungnya.
Kemudian, lanjutnya, untuk menjaga kesolidan dan kekompakan seluruh tim. Ditegaskan oleh pria yang akrab disapa Gus Mamak ini, ada sanksi yang menjadi pondasi untuk menjaga kebersamaan.
Baca Juga: Didukung Aliansi Guru TPQ se-Kota Bekasi, Tri Adhianto Komitmen Akan Bangun Rumah Tahfidz
"Maka dari itu kita sampaikan, bahwa konsekuensi kita berorganisasi. Tentu harus tunduk dan patuh pada perintah juga keputusan partai. sehingga jika ada yang tidak patuh dan tunduk, maka tentu ada sanksi organisasi yang diberlakukan. Apakah dalam bentuk di non aktifkan dan lain sebagainya," ucap Gus Mamak.
"Namun demikian, yang jelas kami PPP tetap berusaha menjaga kesolidan dan kekompakan dari seluruh komponen partai," imbuhnya.
Sebagai upaya menggerakkan mesin partai, kata Gus Mamak, untuk kemudian meraih kemenangan dalam kontestasi Pemilukada 2024. Pihaknya mengaku, juga menggerakkan organisasi sayap partai. Sebagai bentuk upaya perjuangan.
"Sehingga kalau kami, juga menggerakan seluruh Banom Partai. Kami hadirkan (ikut rapimcam dan konsolidasi). Mulai dari WPP (Wanita Persatuan Pembangunan), GMPI (Generasi Muda Pembangunan Indonesia), AMK (Angkatan Muda Ka'bah, dan juga GPK (Gerakan Pemuda Ka'bah. Intinya semua kita libatkan untuk memenangkan Gus Fawait-Pak Djoko ini," tuturnya.
Baca Juga: Khofifah-Emil Unggul 68 Persen Pilgub di Jember, Manfaatkan Jejaring Muslimat NU
Perlu diketahui sebelumnya, terkait mundurnya sejumlah orang dari Tim Pemenangan Gus Fawait-Djos. Disebutkan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto, Dima Ahyar.
Jika ada empat orang yang menyatakan tegas mundur. Keempat orang itu, kata Dima, dua orang meninggalkan tim karena alasan tugas partai.
Seorang anggota tim ditarik kembali untuk membantu partai asal. Sementara, seorang anggota tim lagi memilih berpamitan karena akan bekerja sebagai staf ahli DPR RI di Jakarta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung