Sosok R.A Yashinta Sekarwangi Mega. (Instagram/yashinta.istimewa)
INDOZONE.ID - Sebanyak 12 tokoh masuk dalam bursa bakal calon Wali Kota Solo dalam Pilkada Solo 2024 versi lembaga survei Solo Raya Polling. Dari 12 tokoh tersebut ada satu nama yang berasal dari luar Kota Solo, yakni RA Yashinta Sekarwangi Mega.
Yashinta merupakan putri dari politikus PDIP Aria Bima. Yashinta juga maju sebagai calon DPD dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan kemungkinan lolos sebagai anggota DPD.
"Yashinta ini putri Aria Bima. Beliau juga maju sebagai calon DPD wilayah DIY," ujar Peneliti Soloraya Polling, Suwardi, Minggu (10/3/2024).
Munculnya Yashinta dalam bursa bakal calon pengganti Gibran di Solo ini diperoleh dari hasil wawancara tokoh-tokoh lintas bidang yang berjumlah 19 orang sebagai narasumber.
Baca Juga: Mengenal Sosok Astrid Widayani, Rektor Termuda yang Digadang Gantikan Gibran Jadi Wali Kota Solo
"Kenapa ada yang mengajukan? karena ada gagasan Solo itu butuh rekonsiliasi. Ini muncul dari tokoh lintas bidang yang kami temui," terang dia.
Suwardi mengakui menjadikan tokoh lintas bidang sebagai narasumber itu ketika wawancara dan diskusi bukan sekedar bertanya. Sehingga sampai pada kesimpulan Solo butuh rekonsiliasi.
"Tokoh itu kemudian menyebutnya Pak Aria Bima. Tapi karena Pak Aria Bima itu kemungkinan di Solo agak kurang pas, kemudian tokoh itu mengajukan nama Yashinta," katanya.
Suwardi menjelaskan ibarat ada kelompok dalam kontestasi pilpres kemarin itu sempat 'kerengan'. Maka kalau ada rekonsiliasi itu jangan dari sini (Solo) tapi masih dalam satu ideologi namun bukan dari dekat.
"Jadi ada tokoh yang kami ajak diskusi memunculkan gagasan rekonsiliasi. Dan kalau ada rekonsiliasi maka baik bagi masyarakat Solo, sehingga konflik pilpres tidak dibawa-bawa sampai tahapan berikutnya," jelas dia.
Baca Juga: 12 Nama Masuk Bursa Bakal Calon Wali Kota Solo: Kaesang hingga Wakil Wali Kota
Suwardi menyebut political personalnya Yashinta di Yogyakarta cukup bagus. Popularitas dan elektabilitas juga bagus sebagai senator.
"Apakah itu nanti bisa diterima di Solo, ya itu nanti kami uji jajak pendapat ke responden. Apakah masyarakat Solo itu tahu siapa dia, kalau tahu kira-kira pandangannya seperti apa," tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung