Kategori Berita
Media Network
Jumat, 14 JUNI 2019 • 14:14 WIB

Mitos Candi Prambanan, dari Roro Jonggrang Hingga Prasasti Siwargha

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sampai saat ini, ada banyak mitos yang beredar tentang pembangunan Candi Prambanan. Candi Hindu terbesar se-Indonesia ini berdiri megah di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Dari banyaknya mitos, ada dua cerita yang berkaitan dengan Candi Prambanan. Pertama, legenda Roro Jonggrang dan kedua adalah prasasti Siwagrha.

Antara/Andreas Fitri Atmoko

Legenda Roro Jonggrang bermula dari kisah Kerajaan Pengging yang dipimpin Raja Pengging dan Kerajaan Baka yang dipimpin oleh Prabu Baka.

Dikisahkan, Prabu Baka memiliki kesaktian luar biasa dan terkenal kejam. Dia juga memiliki seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang.

Namun, rakyat di Kerajaan Pengging sering mendapat gangguan dari bala tentara Kerajaan Baka. Karena itu, Raja Pengging meminta putranya, Raden Bandung, untuk bertapa dan meminta kekuatan agar bisa mengalahkan Kerajaan Baka. Setelah bertapa, Raden Bandung akhirnya mendapatkan kesaktian berupa jin bernama Bandawasa. 

Kemudian, Raden Bandung Bandawasa bersama bala tentaranya berangkat ke Kerajaan Baka untuk melakukan perlawanan. Terjadilah pertempuran sengit kedua kerajaan. Dalam pertempuran itu, Prabu Baka berhasil ditaklukkan.

Atas keberhasilannya, Raden Bandung Bandawasa meminta kepada Raja Pengging untuk dibangunkan pemerintahan baru di Kerajaan Baka. Permintaan itu diwujudkan sang raja.

Raden Bandung Bandawasa kemudian masuk ke dalam istana Baka. Saat itulah dia bertemu Roro Jonggrang pertama kali. Karena kecantikan putri Roro Jonggrang, seketika Raden Bandung jatuh hati dan langsung ingin meminangnya.

Untuk menikahi Roro Jonggrang ternyata tidak mudah. Roro Jonggrang mengetahui ayahnya dibunuh oleh Raden Bandung. Dia pun tidak ingin diperistri oleh Raden Bandung. Hingga, muncullah siasat penolakan halus sang putri. Dia memberi syarat kepada Raden Bandung untuk membuat 1.000 candi dalam waktu satu malam.

Raden Bandung menyanggupi syarat itu. Selepas matahari terbenam, pergilah dia ke tanah lapang dekat Kerajaan Baka. Dia bersemedi memanggil jin Bandawasa. Dia pun berusaha mengabulkan permintaan Roro Jonggrang.

Tak percaya akan hal itu, Roro Jonggrang pun diam-diam melihat kerja Raden Bandung. Sang putri kaget karena melihat pekerjaan itu hampir selesai. Langsung saja, Roro Jonggrang membangunkan seluruh gadis desa untuk menumbuk alu beramai-ramai ke lesung. Ayam jantan di desa terbangun dan mulai berkokok.

Mendengar itu, jin Bandawasa dan kawan-kawannya segera mengentikan pekerjaan. Raden Bandung pasrah menyadari dirinya telah kalah. Dia berencana menemui Roro Jonggrang untuk mengakui kekalahannya. Namun dia heran, matahari tidak kunjung terbit setelah suara ayam berkokok menandakan hari sudah pagi.

Raden Bandung curiga. Dia kemudian menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi dan mengetahui itu ulah dari Roro Jonggrang. Raden Bandung tidak terima dengan hal itu. Dia marah besar dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca. Bahkan, dia juga mengutuk para gadis desa di Kerajaan Baka menjadi perawan tua sampai akhir hayat mereka.

Begitulah kisah pertama tentang pembangunan Candi Prambanan. Namun, ada cerita versi keduanya. Konon katanya, Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan pada masa Kerajaan Mataram Kuno di abad ke-9.

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Kisah itu tertulis dalam Prasasti Siwargrha. Diceritakan, sang maharaja Rakai Pikatan belum menyelesaikan pembangunan Candi Prambanan. Kemudian dilanjutkan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu.

Ada juga yang mengatakan nama asli Candi Prambanan adalah Siwagrha yang artinya rumah siwa. Siwa adalah salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Hindu.

Candi Prambanan yang sedang dalam pembangunan itu ternyata tidak diurus oleh pihak Kerajaan Mataram semenjak pindah ke Jawa Timur. Hingga, suatu hari gempa bumi besar mengguncang Yogyakarta di abad le-16. Akibat gempa dahsyat itu, bebatuan Candi Prambanan berjatuhan.

Adapun orang pertama yang menemukan Candi Prambanan adalah anak buah Sir Thomas Stanford Raffles, Colin Mackenzie. Dia hendak mengembalikan Prambanan kepada pihak kerajaan. Namun, masih ada reruntuhan candi yang terbengkalai.

Seperti itulah dikisahkan dalam cerita versi kedua tentang pembangunan Candi Prambanan. Hingga saat ini, Candi Prambanan masih berdiri megah dan menjadi situs sejarah yang banyak dikunjung wisatawan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Mitos Candi Prambanan, dari Roro Jonggrang Hingga Prasasti Siwargha

Link berhasil disalin!