Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Hanya 12 Truk Bantuan Tembus Gaza Utara dalam 2,5 Bulan, Krisis Kemanusiaan Makin Parah
INDOZONE.ID - Hanya 12 truk yang berhasil mendistribusikan makanan dan air di Gaza Utara dalam dua setengah bulan terakhir, menurut organisasi kemanusiaan Oxfam pada Minggu, 22 Desember 2024. Situasi ini menunjukkan memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah yang terkepung tersebut.
"Dari total 34 truk yang diizinkan masuk ke Gaza Utara selama 2,5 bulan terakhir, keterlambatan dan penghalangan sistematis oleh militer Israel membuat hanya 12 truk yang berhasil mendistribusikan bantuan kepada warga Palestina yang kelaparan," kata Oxfam dalam pernyataannya. Pernyataan ini mencakup data hingga Sabtu lalu.
Oxfam juga melaporkan bahwa dari tiga pengiriman bantuan, makanan dan air yang telah sampai ke sekolah tempat pengungsi berlindung, lokasi tersebut kemudian dibombardir dalam hitungan jam setelah bantuan tiba.
Baca Juga: Ibu di Gaza: Kematian Mungkin Satu-satunya Jalan untuk Mengakhiri Derita Ini
Krisis Air dan Tuduhan Pelanggaran
Israel, yang secara ketat mengontrol masuknya bantuan ke wilayah yang dikuasai Hamas sejak perang meletus, sering menyalahkan organisasi kemanusiaan atas ketidakmampuan mereka menangani dan mendistribusikan bantuan dalam jumlah besar.
Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York pada Kamis lalu merilis laporan terkait krisis air, menuduh Israel secara sistematis berupaya menghalangi akses air bagi warga Gaza.
"Upaya ini kemungkinan telah menyebabkan ribuan kematian dan akan terus menyebabkan kematian," kata HRW.
Tuduhan ini adalah bagian dari serangkaian kritik terhadap Israel selama perang 14 bulan melawan militan Hamas Palestina, tuduhan yang selalu dibantah oleh Israel.
Baca Juga: Di Forum KTT G20, Presiden Prabowo Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza
Latar Belakang Perang Gaza
Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke wilayah Israel yang menewaskan 1.208 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data resmi Israel yang dihimpun media setempat.
Sebagai balasan, serangan ofensif Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza, mayoritas warga sipil, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas dan dianggap kredibel oleh PBB.
Blokade Bantuan
Oxfam dan organisasi kemanusiaan internasional lainnya terus menghadapi hambatan untuk mendistribusikan bantuan yang sangat dibutuhkan sejak 6 Oktober 2024, ketika Israel meningkatkan serangan di wilayah tersebut.
"Diperkirakan ribuan orang masih terjebak tanpa bantuan, tetapi dengan akses kemanusiaan yang terblokir, sulit mengetahui jumlah pasti," kata Oxfam.
Pada awal Desember, organisasi kemanusiaan di Gaza menerima panggilan dari warga rentan yang terperangkap di rumah dan tempat penampungan yang benar-benar kehabisan makanan dan air.
Oxfam menyoroti salah satu insiden pada November di mana pengiriman bantuan terganggu oleh otoritas Israel.
"Konvoi 11 truk bulan lalu awalnya tertahan di titik penahanan oleh militer Israel di Jabalia, di mana beberapa makanan diambil oleh warga yang kelaparan," jelas Oxfam.
Setelah diizinkan melanjutkan perjalanan, truk kembali dihentikan di pos pemeriksaan militer. Sopir dipaksa menurunkan bantuan di zona militer, yang tidak bisa diakses oleh warga sipil.
Resolusi PBB untuk Palestina
Pada Kamis, Majelis Umum PBB secara besar-besaran menyetujui resolusi yang meminta Pengadilan Internasional (ICJ) menilai kewajiban Israel dalam membantu rakyat Palestina.
Resolusi ini menjadi salah satu langkah terbaru dalam upaya internasional untuk meringankan penderitaan warga Gaza di tengah situasi yang semakin sulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com