Kamis, 24 OKTOBER 2024 • 11:05 WIB

AS Mengenai Perang di Gaza dan Konflik di Lebanon : Sekarang Waktunya Kita Akhiri Semuanya

Author

Seorang pria sedaang berjalan di atas puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel, di Tyre, Lebanon selatan, Rabu, 23 Oktober 2024. (channelnewsasia.com)

INDOZONE.ID - Pada 23 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menegaskan bahwa perang di Gaza harus segera diakhiri.

Dalam pernyataannya, ia mendesak Israel untuk menahan diri dari peningkatan ketegangan, terutama dengan Iran, di tengah konflik yang melibatkan berbagai kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Perang Israel dan Hamas

Israel kembali mengguncang Gaza di Deir al-Balah pada 10 Oktober 2024.

Israel saat ini menghadapi perlawanan dari Hamas yang mendapat dukungan Iran di Gaza, serta Hezbollah di Lebanon.

Di samping itu, Israel juga menanggapi serangan misil yang dilancarkan oleh Iran pada 1 Oktober. Serangan Israel ke wilayah Lebanon selatan, khususnya kota Tyre, telah menyebabkan kerusakan besar.

Kota Tyre kini mengalami kerusakan parah di pusat kota, dan ribuan warga dievakuasi akibat serangan yang menghancurkan bangunan-bangunan. Seorang warga Tyre, Rana, melarikan diri setelah mendengar peringatan evakuasi dari militer Israel.

Sementara itu, Bilal Kashmar dari unit penanganan bencana setempat menyatakan bahwa ratusan apartemen rusak dan hampir seluruh penduduk kota dievakuasi.

UNESCO juga ikut memantau dampak serangan ini terhadap situs-situs bersejarah di kota Tyre, yang merupakan bagian dari Warisan Dunia.

Baca Juga: Serangan Brutal Israel di Bandara Internasional Beirut, 7 Bom Serentak Guncang Lebanon

AS Serukan Penghentian Konflik

Serangan terbaru Israel di Gaza.

Blinken, yang telah mengunjungi kawasan ini sebanyak 11 kali sejak konflik dimulai, mengatakan bahwa Israel telah mencapai sebagian besar targetnya di Gaza.

Menurutnya, saatnya Israel fokus pada stabilitas jangka panjang dan tidak menambah eskalasi, terutama terhadap serangan dari Iran.

Di samping itu, Blinken juga berupaya menjembatani normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab dalam kunjungannya ke Arab Saudi.

Di sisi lain, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, meminta negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) untuk turut berperan dalam mengakhiri konflik yang terjadi di Gaza dan Lebanon.

Blinken juga menyoroti kondisi warga sipil di Gaza utara yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan, terutama dengan mendekatnya musim dingin.

Meski ada kemajuan dalam pengiriman bantuan, ia menegaskan bahwa lebih banyak yang perlu dilakukan untuk membantu ribuan pengungsi yang masih terjebak di sana.

Baca Juga: Menhas AS : Meninggalnya Pemimpin Hamas Berikan Peluang untuk Gencatan Senjata

Konflik Meluas ke Lebanon

Desa Mhaibib di Lebanon Selatan karena serangan dari Israel.

Di Lebanon, Hezbollah menjadi fokus perhatian Israel karena dianggap merencanakan serangan besar terhadap negara tersebut.

Israel meningkatkan serangan terhadap markas Hizbullah dengan melibatkan pasukan darat. Serangan yang dimulai sejak 23 September ini telah menewaskan lebih dari 1.500 orang.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Hezbollah merencanakan invasi besar dengan menggunakan kendaraan jeep, misil, dan terowongan bawah tanah.

Serangan ini diyakini lebih besar daripada serangan yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari 1.200 warga sipil Israel.

Situasi yang semakin memanas membuat beberapa negara Barat mempertimbangkan untuk mengirimkan pasukan internasional ke Lebanon sebagai upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Dengan situasi yang terus memburuk di Gaza dan Lebanon, seruan internasional untuk menghentikan konflik semakin meningkat.

Antony Blinken menegaskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghentikan perang di Gaza, sementara dunia internasional terus memantau kemungkinan eskalasi yang lebih luas di kawasan tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com