Jumat, 01 SEPTEMBER 2023 • 14:33 WIB

Sejarah 1 September: 100 Tahun Gempa Kanto Tewaskan 140 Ribu Lebih Jiwa, Pertandanya Bikin Ngeri

Author

Gempa dahsyat Kanto yang terjadi 1 September 1923

INDOZONE.ID - 100 tahun lalu tepat di tanggal 1 September 1923, terjadi sebuah gempa dahsyat Kanto atau gempa Tokyo-Yokohama, yang menewaskan lebih dari 140.000 jiwa.

Kala itu, tepat di jam makan siang, gempa berkekuatan 7,9 magnitudo melanda ibu kota Jepang, Tokyo dan Yokohama.

Gempa Kanto itu menyebabkan sekitar 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Bahkan gempa memicu kebakaran diduga karena ada aktivitas memasak saat gempa terjadi.

Tanda-tanda Sebelum Gempa

Gedung Ryounkaku; runtuh saat Gempa Besar Kanto 1 September 1923

Di pagi hari, cuaca di lokasi sempat gerimis diselingi langit biru yang cerah. Setelah malamnya terjadi hujan badai akibat topan.

Namun cuaca mulai berubah menjadi panas dan lembab memasuki siang hari.

Baca Juga: Ada 4 Gempa Susulan Usai Gempa Magnitudo 7,1 di Lombok

Sebelum gempa mengguncang, penduduk Tokyo dan kota pelabuhan terdekat Yokohama  sempat merasakan tanah yang berguncang.

Getaran itu terjadi berulang kali, namun hilang. Sampai akhirnya getaran terasa begitu kuat sehingga membuat warga panik.

Gempa Picu Kebakaran dan Tsunami

Kondisi Yokohama pasca gempa dahsyat pada 1 September 1923

Korban selamat menyebut gempa awal berlangsung sekitar 14 detik, hingga merobohkan banyak bangunan di Yokohama, selatan Tokyo.

Gampa 7,9 magnitudo itu juga membuat rumah-rumah bergoyang, genteng berjatuhan dan tiang listrik bergoyang.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 dan Sejumlah Gempa Susulan Guncang Wilayah Sigi, Sulawesi Tengah

Angin kencang yang muncul pasca gempa yang disebabkan angin topan yang melintas di lepas pantai semenanjung Noto, Jepang bagian utara.

Kondisi tersebut membuat api begitu cepat menyebar. Sekitar 45 persen wilayah Tokyo terbakar.

Beberapa peneliti percaya angin topan memicu gempa bumi, karena tekanan atmosfer yang menekan garis patahan tiga lempeng tektonik utama yang bertemu di bawah Tokyo.

Tidak hanya itu, gempa dahsyat itu juga memicu tsunami, yang ketinggiannya mencapai 39,5 kaki di Atami di Teluk Sagami. Akibatnya 60 orang tewas, serta 155 rumah hancur.

Kini, setiap tanggal 1 September warga menggelar upcaya peringatan untuk mendoakan korban gempa 100 tahun silam.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: