Polisi berjaga di depan kantor Asosiasi Pusat Islam Hamburg.
INDOZONE.ID - Kementerian Dalam Negeri Jerman pada hari Rabu melarang asosiasi Pusat Islam Hamburg (IZH) dan organisasi cabangnya dengan dugaan terpapar radikalisme.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 53 properti milik organisasi tersebut telah digeledah oleh otoritas di delapan negara bagian Jerman pada pagi hari Rabu, berdasarkan perintah pengadilan.
Selain IZH yang berbasis di Hamburg, yang termasuk salah satu masjid tertua di Jerman, subgrupnya di Frankfurt, Munich, dan Berlin juga dilarang. Sebagai akibatnya, empat masjid Syiah akan ditutup, kata kementerian tersebut.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Wapres Maruf Amin Wanti-wanti soal Potensi Pertumbuhan Gerakan Radikal
Bukti dari penggeledahan sebelumnya atas 55 properti yang dilakukan pada bulan November menjadi dasar pelarangan IZH pada hari Rabu, yang dikenal dalam bahasa Jerman sebagai Islamisches Zentrum Hamburg, kata kementerian tersebut.
"Hari ini, kami melarang Islamisches Zentrum Hamburg, yang mempromosikan ideologi ekstremis-Islamis, totaliter di Jerman," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.
"Ideologi Islamis ini bertentangan dengan martabat manusia, hak-hak perempuan, kehakiman yang independen, dan pemerintahan demokratis kami."
Ia menegaskan bahwa larangan ini sama sekali tidak berlaku untuk praktik damai agama Syiah.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa IZH bertindak sebagai perwakilan langsung Pemimpin Tertinggi Iran dan berupaya untuk mewujudkan revolusi Islam di Jerman yang akan menciptakan pemerintahan teokratis.
Baca Juga: China Bantah Kirim Mata-mata ke Jerman dan Inggris: Itu Fitnah Jahat
Selain itu, IZH mempromosikan anti-Semitisme dan kelompok militan yang didukung Iran, Hezbollah, yang juga dilarang, tambahnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters