Sabtu, 31 MEI 2025 • 21:10 WIB

Yayasan Ponpes Ora Aji di Selman Angkat Suara Soal Isu Eks Santrinya yang Jadi Korban Dugaan Kekerasan

Author
 
INDOZONE.ID - Kabar eks santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Kabupaten Sleman yang diduga menjadi korban kekerasan memiliki latar belakang pernah terjerat judi online (judi online). Santri itu bernama Kharisma Dimas Radea (23) asal Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hal ini diungkapkan Penasehat Hukum Yayasan Ponpes Ora Aji, Adhi Susanto dalam konferensi persnya di lokasi pondok tersebut, pada Sabtu (31/5/2025).

"Perlu diketahui bahwa Pondok Pesantren Ora Aji ini kan menampung santri dengan latar belakang yang beragam seperti dari preman, korban broken home, korban judol. Termasuk salah satunya saudara Dimas ini masuk ke pondok karena memang permintaan dari keluarganya agar supaya dia itu sembuh dari ketergantungan judol," ujarnya.

Meski begitu, Adhi belum bisa memberikan keterangan yang pasti apakah hasil curiannya itu digunakan untuk keperluan judi online.

"Kalau pengakuannya secara eksplisit tidak ya. Intinya untuk kebutuhan jajan lah. Cuman bisa jadi buat judol. Tapi sekali lagi ini cuma praduga ya, bisa jadi hal itu terjadi (hasilnya buat judol)," ucapnya.

Adhi juga menyampaikan bahwa Dimas menjadi santri dilokasi tersebut sekitar 8 bulan. Disebutnya, selama beraktivitas didalam pondok, Dimas masih berperilaku dengan baik bersama santri lainnya dan pengurus pondok.

"Sepanjang yang diketahui teman-teman santri semuanya baik saja ya layaknya santri pada umumnya, cuma kalau latar belakang ya itu tadi latar belakangnya semuanya beragam," ujarnya.
 
Saat ini status Dimas bukan menjadi seorang santri di ponpes milik Gus Miftah tersebut. Dijelaskan Adhi, Dimas keluar dari pondok dilakukan tanpa izin/pamit kepada para santri maupun pengurus pondok.
 
BACA JUGA Santri Asal Kalsel Diduga Jadi Korban Penganiayaan di Ponpes Ora Aji Milik Gus Miftah, Tersangka Ada 13 Orang

"Kalau yang 13 itu santri aktif semuanya sampai hari ini. Sedangkan Dimas, sejak peristiwa itu atau sejak diambil sama kakaknya itu sudah keluar dari pondok. Tapi secara administrasi saya kurang tahu, tapi kayaknya dia tidak ada pamit/ tidak izin," katanya.

Meski status Dimas bukan lagi menjadi santri di Ponpes Ora Aji, kata dia, yayasan mengaku masih berkomunikasi baik dengan yang bersangkutan.

"Kemudian dikatakan bahwa akibat peristiwa ini dia mengalami depresi, mengalami keungguan psikis dan segala macam. Kami Pondok Peesantren termasuk juga teman-teman santri selama ini masih bisa berkomunikasi dengan baik. Dan dimas dalam keadaan baik-baik saja," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Adhi juga menyampaikan dalam perkara tersebut masih dalam penyelidikan dan penyidikan Polresta Sleman. Serta kemungkinan perkara ini akan dibawah ke ranah pengadilan untuk menunjukkan bukti-bukti.
 
BACA JUGA Kata Polisi Soal Alasan Para Pelaku Dugaan Penganiayaan di Ponpes Ora Aji Milik Gus Miftah Belum Ditahan

"Kami ada bukti. Dan saya pastikan semua yang kami sampaikan ini bisa saya buktikan. Tetapi karena ini berkaitan dengan bukti materi dan kemungkinan besar perkara ini akan berlanjut sampai ke pengadilan, maka izinkan kami tidak menunjukkan itu. Tetapi nanti pada saatnya di persidangan akan kami keluarkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, terkait 13 orang santri tersebut merupakan para pelaku yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap Dimas. Motif para pelaku karena Dimas diduga melakukan pencurian sejumlah uang dan barang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung