INDOZONE.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi terkait hubungannya dengan Harvard University.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (26/5/2025), Trump ancam cabut dana Harvard hingga 3 miliar dolar AS, dan menuding universitas itu sarang antisemitisme dan ideologi liberal yang 'berbahaya'.
“Sekarang saya sedang mempertimbangkan untuk mencabut dana hibah sebesar 3 miliar dolar dari Harvard yang sangat antisemit, dan memberikannya ke sekolah-sekolah kejuruan di seluruh negeri,” ungkap Trump pada peringatan Memorial Day di AS.
Baca Juga: China Kecam AS Usai Harvard Dilarang Terima Mahasiswa Asing
Langkah ini membuat Harvard University terancam pemotongan dana federal yang selama ini menjadi salah satu sumber pendanaan utama mereka.
Selain itu, kebijakan imigrasi Trump juga turut memengaruhi mahasiswa asing Harvard. Trump menuntut Harvard memberikan daftar mahasiswa internasional, yang menurutnya perlu ditinjau kembali.
“Setelah miliaran dolar dihabiskan, kita harus tahu berapa banyak ekstremis dan pembuat onar yang tidak boleh kembali ke Amerika Serikat," kata Trump.
Baca Juga: Terdampak Larangan Trump di Harvard, Kemlu RI Siapkan Bantuan untuk 87 Mahasiswa RI
“Tapi tenang saja, pada akhirnya pemerintah akan MENANG!” sambungnya.
Ucapan itu semakin menambah ketegangan dalam kontroversi Donald Trump dan Universitas Harvard yang sudah berjalan berbulan-bulan.
Pekan lalu, pemerintah Trump memang sudah mengambil langkah konkret dengan mencoba menghentikan Harvard menerima mahasiswa asing baru.
Namun, seorang hakim memutuskan untuk menangguhkan larangan tersebut, hingga sidang lanjutan digelar pekan ini.
Sementara itu, sebagai bagian dari upayanya, Trump bekukan hibah 3 miliar dollar ke Harvard, sebuah langkah yang diklaim sebagai peninjauan kembali penggunaan dana federal di kampus-kampus AS.
Tidak hanya itu, seorang peneliti dari Harvard Medical School juga menjadi target deportasi oleh pemerintahan Trump.
Ancaman Trump ini membuat banyak mahasiswa asing di Harvard cemas dan penuh ketidakpastian. Bahkan, pemerintah Hong Kong telah mendesak universitas-universitas membantu para mahasiswa yang terdampak kebijakan imigrasi Trump.
Perseteruan Trump dan Harvard University ini dinilai menjadi simbol perlawanan terhadap apa yang ia sebut sebagai 'pusat kekuatan liberal' di AS.
Harvard, yang dikenal sebagai universitas bergengsi dengan 162 peraih Nobel, kini berada di bawah tekanan keras dari Gedung Putih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Usatoday.com