INDOZONE.ID - Korea Utara (Korut) menahan tiga pejabat atas insiden peluncuran kapal perang yang gagal pekan lalu.
Menurut media pemerintah, penahanan pejabat insiden kapal perang ini terjadi setelah kapal berbobot 5.000 ton mengalami kerusakan saat peluncuran di galangan kapal Chongjin.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang menyaksikan langsung insiden tersebut, menyebut kegagalan ini sebagai “tindakan kriminal akibat kelalaian mutlak”.
Ia juga menegaskan akan menindak tegas para pejabat yang bertanggung jawab, yang dianggap telah mencoreng martabat negara.
Kegagalan peluncuran kapal perang Korut ini terjadi di hadapan banyak orang, sehingga semakin menambah rasa malu di kalangan publik dan menjadi pukulan bagi upaya Kim untuk memamerkan kekuatan militernya.
Baca Juga: Korea Utara Selidiki Insiden Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang
KCNA melaporkan bahwa ketiga pejabat yang ditahan adalah Kang Jong Chol, kepala teknisi di galangan kapal Chongjin; Han Kyong Hak, kepala bengkel konstruksi lambung kapal; serta Kim Yong Hak, wakil manajer urusan administrasi.
Mereka disebut sebagai orang yang akan ditahan terkait kapal perang tersebut karena dinilai lalai dalam peluncuran kapal perang baru.
Citra satelit menunjukkan kapal perang yang gagal meluncur itu tampak miring, dengan bagian buritan mengarah ke pelabuhan, sedangkan haluannya masih berada di landasan.
Pusat Studi Strategis dan Internasional di AS menduga peluncuran samping yang gagal ini menjadi penyebab utama insiden tersebut.
Militer Korea Selatan pun mengonfirmasi bahwa kegagalan ini menjadi bukti lemahnya teknologi peluncuran kapal perang Korut.
Sementara itu, KCNA menyebutkan hasil pemeriksaan bawah air menunjukkan kerusakan kapal sebenarnya tidak separah dugaan awal.
Baca Juga: Kecelakaan Fatal Terjadi Saat Peluncuran Kapal Perang Baru Korea Utara
Kim Jong Un bahkan telah memerintahkan agar kapal perang tersebut diperbaiki dan siap ditampilkan lagi sebelum pertemuan partai pada Juni nanti.
Pejabat Korea Utara yang ditahan akibat kapal perang gagal meluncur ini menunjukkan betapa seriusnya rezim dalam menjaga citra militernya.
Berdasarkan ukuran kapal, militer Korea Selatan memperkirakan kapal tersebut mirip dengan kapal perang Choe Hyon yang baru diperkenalkan bulan lalu.
Choe Hyon sendiri disebut-sebut sebagai kapal perang dengan persenjataan terkuat dan dijadwalkan mulai beroperasi awal tahun depan.
Ada dugaan bahwa kapal ini, serta kapal yang gagal diluncurkan, dibuat dengan bantuan Rusia yang kemungkinan sebagai imbalan atas dukungan pasukan Korea Utara di medan perang Ukraina.
Di sisi lain, KCNA kembali menegaskan bahwa angkatan bersenjata Korea Utara akan terus memantau dan mematahkan segala bentuk ancaman militer musuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Usatoday.com