Gencatan Senjata India dan Pakistan Hanya Bertahan Hitungan Jam, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
INDOZONE.ID - Harapan global untuk berakhirnya pertikaian yang berkepanjangan antara India dan Pakistan kembali pupus, beberapa jam setelah kedua negara mencapai kesepakatan gencatan senjata pada hari Sabtu, 10 Mei 2025.
Diputuskan berlaku mulai pukul 17.00 waktu setempat (11.30 GMT), perjanjian ini dengan cepat hancur, mengakibatkan kembali terjadinya tembakan dan kepulan asap di daerah perbatasan.
Kesepakatan itu awalnya diterima dengan positif oleh komunitas global. Namun, realitas yang terjadi di lapangan menunjukkan kondisi yang sangat tidak damai.
Sumber-sumber militer dari kedua pihak mengungkapkan bahwa terjadi tembak-menembak dan serangan artileri segera setelah genjatan senjata diterapkan.
Baca Juga: Wapres AS JD Vance: Jika India dan Pakistan Perang, Itu Bukan Urusan Kami
Sampai saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban jiwa, tetapi situasi di beberapa daerah rawan konflik, terutama di kawasan Kashmir, kembali menciptakan ketegangan.
Apa yang Memicu Gagalnya Genjatan Senjata Ini?
Menurut sejumlah pengamat, ketidakpastian politik domestik, rasa saling curiga, dan provokasi militer, merupakan faktor utama yang membuat kesepakatan ini rentan.
Ketegangan antara India dan Pakistan bukanlah isu baru. Sejak terbaginya negara pada tahun 1947, kedua bangsa ini telah terlibat dalam beberapa konflik besar dan berbagai insiden berdarah.
Wilayah Kashmir masih menjadi penyebab perselisihan yang belum terselesaikan, di mana setiap upaya menuju perdamaian dihadapkan pada hambatan diplomatik dan ketegangan militer yang berkepanjangan.
“Selama isu pokok, yaitu perselisihan lahan dan kepentingan politik secara domestik, belum diatasi, maka semua usaha untuk mencapai perdamaian hanya akan menjadi ritual sementara” kata Rafiq Alam, seorang pakar hubungan internasional dari Universitas Lahore.
Genjatan Senjata atau Ilusi Damai?
Gencatan senjata seharusnya menjadi momen penting dalam memperbaiki kerjasama dua negara.
Baca Juga: India vs Pakistan Makin Panas, Serang-serangan Udara hingga Jet Tempur Jatuh
Namun, kegagalan terkini menunjukkan bahwa bahasa diplomatik masih belum mampu mengurangi ketegangan konflik.
Komunitas global kini meragukan komitmen kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang damai.
Sementara itu, komunitas di daerah perbatasan menjadi langsung terdampak oleh ketegangan ini.
Mereka kembali merasakan hidup dalam kecemasan, menghadapi malam-malam yang dipenuhi dengan suara ledakan mortir dan alarm darurat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera