INDOZONE.ID - Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, memberikan tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.
Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa meskipun AS berharap konflik dapat segera mereda, perang antara kedua negara Asia Selatan tersebut bukan merupakan urusan Amerika Serikat.
Pernyataan JD Vance soal konflik India dan Pakistan disampaikan dalam wawancara dengan Fox News, di mana ia menegaskan bahwa AS tidak akan terlibat secara langsung dalam konflik bersenjata yang melibatkan dua negara berkekuatan nuklir itu.
Baca Juga: India vs Pakistan Makin Panas, Serang-serangan Udara hingga Jet Tempur Jatuh
“Kami ingin situasi ini segera mereda. Tapi kami tidak bisa mengontrol negara-negara ini,” kata Vance dalam program The Story with Martha MacCallum.
“Yang bisa kami lakukan hanyalah mendorong mereka untuk sedikit menahan diri. Tapi kami tidak akan ikut campur dalam konflik yang secara fundamental bukan urusan kami dan tak berkaitan dengan kepentingan Amerika,” ujarnya.
Sikap AS jika India-Pakistan perang jelas tercermin dari pernyataan Vance yang menyiratkan kebijakan non-intervensi.
Baca Juga: Pakistan Tuding India Siapkan Serangan Militer di Tengah Ketegangan Pasca Serangan Kashmir
Meskipun India adalah mitra strategis penting bagi Washington, terutama dalam upaya menahan pengaruh China, dan Pakistan tetap menjadi sekutu meskipun peranannya menurun sejak AS menarik diri dari Afghanistan, Vance menekankan bahwa Amerika tidak akan gegabah terlibat dalam konflik regional.
Ketegangan terbaru bermula pada 22 April, ketika serangan oleh kelompok bersenjata menewaskan 26 orang di Kashmir yang dikuasai India.
Pemerintah India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut, tuduhan yang dibantah Islamabad sembari meminta penyelidikan independen.
Sejak itu, bentrokan di sepanjang perbatasan meningkat. Kedua negara saling menuduh melakukan serangan drone lintas batas.
Bahkan Menteri Pertahanan Pakistan menyatakan bahwa kemungkinan adanya serangan balasan “semakin besar”. Selama dua hari bentrokan, hampir 50 orang dilaporkan tewas.
Reaksi AS terhadap potensi perang India dan Pakistan sejauh ini masih bersifat diplomatis. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah melakukan panggilan kepada Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri India pada Kamis untuk mendesak dialog langsung dan penurunan eskalasi.
“Kami sangat berharap situasi ini tidak berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas, apalagi sampai ke tahap perang nuklir,” tambah Vance.
Presiden AS Donald Trump juga memberikan pernyataan singkat. Ia menyebut peningkatan ketegangan sebagai sesuatu yang memprihatinkan dan berharap kedua negara dapat segera menghentikan aksi saling balas.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyerukan agar kedua pihak berupaya mencapai “solusi yang bertanggung jawab” guna mencegah konflik lebih lanjut.
JD Vance soal India dan Pakistan perang menegaskan posisi baru Amerika di tengah dunia yang kian kompleks, yakni mendorong perdamaian, namun tanpa intervensi langsung, terutama ketika konflik itu tidak menyangkut kepentingan utama Amerika Serikat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nypost.com