Rabu, 23 APRIL 2025 • 14:48 WIB

Iptu Tomi 4 Bulan Hilang di Belanrata Papua: Brimob, Pasukan Elite TNI dan Intelijen Dikerahkan

Author

Iptu Tomi samuel Marbun sudah empat bulang menghilang di belantara Papua.

INDOZONE.ID - Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni telah empat bulan hilang di belantara Papua Barat. Tapi hingga hari ini, tak satu pun jejak yang bisa memastikan keberadaannya.

Kini, upaya pencarian masuk ke babak baru. Operasi gabungan bertajuk Alpha Bravo Moskona 2025 resmi digelar, melibatkan ratusan personel, termasuk pasukan elite TNI AL dan tim intelijen.

Semua berpacu dengan waktu di tengah medan yang tidak bersahabat, berharap satu hal agar membawa pulang Iptu Tomi.

Baca Juga: Kemhan Sebut 11 Pendulang Emas Dibantai KKB secara Brutal: Ada yang Organ Tubuhnya Terpotong

Operasi Gabungan di Tengah Belantara Papua

Mulai 20 April hingga 3 Mei 2025, sebanyak 274 personel diterjunkan ke wilayah yang dikenal sebagai zona merah di Papua Barat.

Mereka dibagi dalam lima tim utama:

  • Satgas Pencarian/SAR

  • Satgas Intelijen

  • Satgas Tindak

  • Satgas Humas

  • Satgas Banops

Baca Juga: Operasi Gabungan 4 Polda Gagalkan Penyuplai Senpi dan Ribuan Amunisi ke KKB

Operasi ini bukan sekadar pengiriman pasukan. Ada harapan, ada emosi, dan ada tanggung jawab negara di baliknya.

“Kita hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi,” ujar Brigjen Gatot Mangkurat, Komandan Pasukan Pelopor Korbrimob, saat melepas pasukan pada Sabtu, 19 April 2025.

Apel Operasi gabungan bertajuk Alpha Bravo Moskona 2025.

Bukan Upaya Pertama

Ini bukan kali pertama pencarian dilakukan. Dua operasi sebelumnya pada Desember 2024 dan Januari 2025, juga telah menyisir lokasi-lokasi rawan. Tapi semua berakhir tanpa hasil.

Kali ini, strategi diperluas. Bukan hanya dari kepolisian, operasi juga melibatkan elemen militer dan intelijen.

Tujuannya memperbesar peluang untuk menembus belantara yang tak ramah itu.

Hati dan Nyawa di Garis Depan

Meski membawa nama “operasi”, ini bukan perang. Tapi tetap saja, wilayah Teluk Bintuni menyimpan banyak risiko.

Medannya berat, hutannya lebat, cuacanya sering berubah drastis. Belum lagi, ada potensi gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), kelompok yang saat itu sedang diburu oleh Iptu Tomi sebelum ia menghilang.

Brigjen Gatot memberi pesan tegas kepada seluruh personel, tetap waspada, jangan lengah.

“Meski ini operasi kemanusiaan, kita tetap di daerah rawan. Jangan pernah remehkan situasi,” katanya.

Apel Operasi gabungan bertajuk Alpha Bravo Moskona 2025.

Negara Tak Tutup Mata

Lebih dari sekadar pencarian, Operasi Alpha Bravo Moskona jadi simbol bahwa negara tidak tinggal diam.

Bahwa satu orang yang hilang tetap punya nilai. Bahwa seorang aparat tidak akan dilupakan, apalagi saat ia hilang dalam tugas.

“Operasi ini menyampaikan pesan bahwa negara hadir dan bertanggung jawab,” ucap Brigjen Gatot.

Dan mungkin, bagi keluarga Iptu Tomi, kabar ini adalah secercah harapan. Bahwa masih ada yang mencari. Masih ada yang peduli.

Harapan yang Masih Menyala

Apel gelar pasukan digelar pada 18 April di Lapangan Tokubetsu Keisatsutai, Manokwari. Dari situ, ratusan personel bergerak masuk ke dalam hutan.

Tak ada yang tahu bagaimana akhir dari kisah ini. Tapi satu hal pasti, mereka tidak akan berhenti sebelum menemukan titik terang.

“Negara hadir untuk Iptu Tomi. Kami berdoa dan berusaha maksimal agar dia bisa kembali ke pelukan keluarga,” kata salah satu anggota tim SAR yang enggan disebutkan namanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara