Warga yang Terkena Penggusuran di Kawasan Stasiun Lempuyangan Akan Dapat Kompensasi dari PT KAI
Bangunan Tambahan Diganti dengan Kompensasi
Berdasarkan dialog bersama perwakilan PT KAI pada hari ini (16/4/2025), Anton mengatakan, tujuan diadakannya pengukuran ini yakni, untuk menghitung kompensasi bagi warga.
Namun, PT KAI disebut tidak memaparkan besaran kompensasi bagi warga.
"Yang akan diukur adalah bangunan tambahan dari rumah yang kami diami, tujuannya tadi dikatakan adalah untuk pemberian kompensasi," katanya.
"Yang akan diukur adalah bangunan tambahan dari rumah yang kami diami, tujuannya tadi dikatakan adalah untuk pemberian kompensasi," katanya.
BACA JUGA: Rencana Beautifikasi Kawasan Stasiun Lempuyangan Ditolak Warga, Sultan: Nanti Rembug sama Mangkubumi
"Bangunan tambahan adalah, bangunan yang nempel ke bangunan induk yang sifatnya berupa bata, yang emplek-emplek seperti seng, itu enggak. Maksudnya, bangunan tambahan di luar bangunan eks Belanda. Jadi misalnya kita membuat kamar mandi tambahan atau kost-kostan. Rumah induknya, enggak," sambungnya.
Meski begitu, ia menduga kawasan di luar palilah turut dibongkar untuk perluasan Stasiun Lempuyangan.
"Keinginan KAI buat dikosongkan (yang ada SKT). Apalagi yang enggak ada palilah pasti dikosongkan. Intinya kalau benar-benar terjadi beautifikasi ke arah selatan, saya yakin itu juga terdampak. Enggak mungkin pas ada drop zone ada warung-warung, ada parkir," pungkas Anton.
"Bangunan tambahan adalah, bangunan yang nempel ke bangunan induk yang sifatnya berupa bata, yang emplek-emplek seperti seng, itu enggak. Maksudnya, bangunan tambahan di luar bangunan eks Belanda. Jadi misalnya kita membuat kamar mandi tambahan atau kost-kostan. Rumah induknya, enggak," sambungnya.
Meski begitu, ia menduga kawasan di luar palilah turut dibongkar untuk perluasan Stasiun Lempuyangan.
"Keinginan KAI buat dikosongkan (yang ada SKT). Apalagi yang enggak ada palilah pasti dikosongkan. Intinya kalau benar-benar terjadi beautifikasi ke arah selatan, saya yakin itu juga terdampak. Enggak mungkin pas ada drop zone ada warung-warung, ada parkir," pungkas Anton.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung