Sambangi Gunungkidul, Anggota DPD RI Termuda Ini Beberkan Cara Atasi Maraknya Pinjol Ilegal
INDOZONE.ID - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menghadiri kegiatan Jaring Aspirasi Masyarakat yang diselenggarakan Anggota DPD RI, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), R.A. Yashinta Sekarwangi Mega, di Bangsal Sewokoprojo belum lama ini.
Kegiatan ini dirangkai dengan aksi kemanusiaan berupa Bakti Sosial Pembagian Kacamata gratis bagi masyarakat.
Acara tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Yayasan Indonesia Melihat Nusantara, Karang Taruna Kabupaten Gunungkidul, serta mitra strategis seperti, Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) Pengda DIY, Akademi Optometri Yogyakarta (AKTRIYO), Poltekkes Ummi Khasanah Bandung, dan STIKes Dharma Husada Bandung.
Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Khususnya Karang Taruna Kabupaten Gunungkidul, yang dinilai aktif dan berdampak luas melalui kegiatan sosial.
“Kegiatan ini selaras dengan visi Kabupaten Gunungkidul untuk mewujudkan daerah yang adil, makmur, lestari, dan berkeadaban. Salah satu program strategis yang kami dorong adalah Tani Makmur & UMKM Berdaya yang berfokus pada peningkatan produktivitas sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata berbasis masyarakat,” jelas Endah.
Kegiatan itu juga membuka ruang penyampaian aspirasi dari Karang Taruna. Antara lain terkait anggaran 2,5 persen yang diberikan kepada Karang Taruna, sebagian besar habis untuk kebutuhan operasional, serta keresahan terkait maraknya judi online dan pinjaman online (pinjol) di kalangan anak muda.
BACA JUGA: Bupati Gunungkidul Endah Sidak Layanan Disdukcapil, Ini Hasilnya
Menanggapi hal tersebut, selaku pemimpin di Kabupaten Gunungkidul, Endah menjelaskan kondisi keuangan daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp350 miliar. Sementara Belanja Daerah mencapai Rp2,1 triliun.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas pihak.
"Karang Taruna harus mampu berinovasi. Seperti di Ngunut, mereka budidaya jamur dan menanam tanaman holtikultura. Kita gunakan akal dan kecerdasan untuk solusi. Jadikan Karang Taruna pelopor ketahanan organisasi dan pangan,” ujar Endah.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPD RI Yashinta menanggapi aspirasi tersebut. Ia menyampaikan, tindakan pencegahan dengan sosialisasi literasi keuangan merupakan hal yang penting.
Menurutnya, masih marak pinjaman online (pinjol) ilegal, merupakan akibat dari rendahnya literasi keuangan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta.
BACA JUGA: Momen Hangat Syawalan dan Pamit Jamaah Calon Haji di Gunungkidul
Yashinta menawarkan metode baru yaitu ‘Gethok Tular’, atau dari ‘mulut ke mulut’ apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
“Saya menawarkan metode gethok tular agar peningkatan literasi keuangan bisa lebih efektif dan efisien. Jadi saya dan pihak OJK akan turun langsung memberikan literasi kepada masyarakat . Kemudian mereka diberi tugas untuk menyampaikan literasi keuangan pada saat acara bersama seperti kerja bakti, arisan, dan kegiatan poskamling,” ujar anggota DPD RI DIY termuda tersebut.
Gethok tular sejatinya merupakan budaya masyarakat nusantara dalam berinteraksi. Sebagai seorang politisi muda yang memiliki misi pelestarian kebudayaan, Yashinta meyakini, gethok tular merupakan suatu kearifan lokal sejak dahulu kala, yang mampu menjawab tantangan modern seperti pinjol.
Sebagai penutup, Yashinta membuka ruang aspirasi yang lebih luas untuk anak muda melalui situsnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers