Minggu, 13 APRIL 2025 • 23:12 WIB

Calon Haji Termuda Boyolali Siswa SMK, Tertua Hampir 90 Tahun

Author

Calon jemaah haji Boyolali praktik manasik.

INDOZONE.ID - — Suasana Gedung Arofah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Minggu (13/4/2025), tampak lebih hidup dari biasanya.

Ratusan calon jemaah haji dari berbagai penjuru Boyolali berkumpul untuk mengikuti bimbingan manasik haji tingkat kabupaten.

Jumlahnya tak sedikit, ada 703 orang. Dari yang muda belia hingga yang sudah sepuh.

Semuanya berkumpul demi berangkat ke Tanah Suci dengan persiapan yang matang, lahir dan batin.

Menurut Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Boyolali, Sauman, kegiatan manasik ini digelar dua hari, 13 dan 14 April.

Setelah itu, akan dilanjutkan dengan manasik tingkat kecamatan mulai 15 hingga 20 April.

“Untuk tanggal 19 April nanti secara bersama sama kita laksanakan praktik manasik haji di wisata edukasi religi (WER) Qolbu Boyolali,” ujarnya.

Sauman juga menyebut, pemberangkatan dan pemulangan jemaah masih menunggu kepastian kloter dari Kemenag Provinsi Jawa Tengah.

Tapi secara kasar, jemaah Boyolali akan dibagi dalam tiga kelompok, sebagian bareng dengan Kota Surakarta, sisanya bersama Kabupaten Magelang.

Menariknya, ada dua nama yang mencuri perhatian tahun ini.

Pertama, calon jemaah tertua berasal dari Kecamatan Cepogo. Usianya 89 tahun. Sedangkan yang termuda, 17 tahun, dari Kecamatan Ngemplak.

Kisah Suratman: Luka Lama, Semangat Tak Pernah Padam

Salah satu calon jemaah, Suratman (64), datang dari Desa Tempuran, Kecamatan Simo. Ia datang dengan kursi roda. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya penuh semangat.

“Persiapannya bismilah mengikuti manasik haji, karena saya menggunakan kursi roda jadi tadi berangkatnya diantar, lalu ada petugas kesehatan untuk mengontrol,” ungkapnya.

Ia bercerita, kakinya pernah dilindas mobil pickup miliknya sendiri saat mengantar pakan ternak, tahun 2012.

Sejak itu, mobilitasnya terbatas. Namun, tekadnya berhaji tak pernah luntur. Ia mendaftar sejak 2011, dan tahun ini akhirnya berangkat.

Dian, 17 Tahun, Gantikan Sang Ayah yang Telah Tiada

Cerita lain datang dari Dian Mamora Miftakul Firdaus, calon haji termuda Boyolali.

Umurnya baru 17 tahun 11 bulan. Ia masih sekolah di SMK Widya Taruna, Karanganyar.

“Yang saya siapkan ya hafalan doa doa, terus belajar manasik haji juga, menyiapkan fisik dengan lari-lari pagi dan sore serta jaga pola makan dan tentunya persiapan mental juga,” katanya.

Dian menggantikan almarhum ayahnya yang wafat pada 2023. Keputusan mendampingi ibunya berangkat haji bukan hal mudah. Tapi dorongan keluarga membuatnya yakin.

“Waktu itu yang pertama kaget ya belum siap, tapi karena dorongan keluarga dan saya satu satunya anak laki-laki saya harus siap… Harapannya semoga nanti saya bisa menjadi haji yang mabrur dan tentunya jadi haji itu tidak harus menunggu tua,” ucapnya dengan tulus.

Dibuka Langsung oleh Perwakilan Bupati

Kegiatan manasik ini dibuka secara resmi oleh Staff Ahli Bupati Boyolali, Waluyo Jati, mewakili Bupati, dan didampingi Kepala Kantor Kemenag Boyolali, M. Miftah.

Dalam sambutannya, Waluyo berharap seluruh calon jemaah diberi kesehatan selama perjalanan ibadah hingga pulang ke tanah air.

“Semoga menjalankan ibadah haji sesuai syariat Islam, sehingga bisa menjadi haji yang mabrur,” jelasnya.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan