Selasa, 25 MARET 2025 • 15:58 WIB

Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo, Pasbata: Upaya Adu Domba yang Berbahaya

Author

Ilustrasi adu domba

INDOZONE.ID - Ketua Umum Pasukan Bawah Tanah (Pasbata), David Febrian mengecam keras aksi teror berupa pengiriman kepala babi ke kantor media Tempo.

Ia menegaskan, tindakan seperti ini merupakan bentuk provokasi yang tidak dapat dibenarkan dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan pers.

“Kita semua mendukung kebebasan pers, dan untuk teror-teror semacam ini jelas merupakan upaya adu domba. Ini adalah tindakan yang sengaja dibuat untuk memperkeruh situasi politik dan mengadu domba para elite politik dengan media,” ujar David dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).

David menyarankan agar pihak Tempo segera melaporkan kejadian ini ke kepolisian agar dapat diproses secara hukum.

“Negara kita sudah mengatur kebebasan pers, jadi tidak perlu ada keraguan terkait itu. Jika ada ancaman atau teror, cukup laporkan saja ke aparat hukum agar bisa segera ditelusuri dan ditemukan pelakunya,” tegasnya.

Baca Juga: Kasus Pengiriman Kepala Babi ke Tempo, Kapolri Perintahkan Bareskrim Lakukan Penyelidikan

Kebebasan pers di Indonesia, lanjut David, telah terjamin sejak era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri hingga saat ini di era Presiden Prabowo Subianto.

“Tidak ada larangan ini dan itu sejak zaman Ibu Megawati hingga sekarang. Orang bebas saja membuat berita, jadi kalau ada yang mempertanyakan kebebasan pers, Presiden kita sangat terbuka. Jangan ragukan itu,” tambahnya.

Selain itu, David meminta media untuk tetap fokus dalam menjalankan tugas jurnalistiknya dan tidak terprovokasi oleh aksi teror semacam ini. 

“Saya minta para media tetap fokus. Ayo sama-sama kita cari dan usut siapa pelakunya. Kita juga melaporkan ini ke polisi. Kami mendukung Tempo untuk menyelesaikan kasus ini di kepolisian,” ujarnya.

Baca Juga: Tempo Serahkan Bukti Rekaman CCTV Teror Kepala Babi ke Bareskrim Polri

Menurutnya, tindakan teror seperti ini seharusnya tidak menjadi polemik berkepanjangan di tengah masyarakat.

“Kalau ada teror, laporkan saja. Tidak perlu berpikir terlalu jauh, biarkan aparat penegak hukum yang bekerja. Pasti pelakunya akan ditemukan. Jangan biarkan hal ini justru menjadi polemik yang memecah belah masyarakat,” katanya.

Aparat keamanan diharapkan dapat segera mengusut kasus ini secara profesional dan transparan. Ia juga mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

Pada 19 Maret 2025, kantor Tempo mendapat kiriman paket berisi kepala babi tanpa telinga.

Paket dikirim kurir memakai atribut aplikasi pengiriman barang ditujukan untuk Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.

Tak berhenti di situ, teror kembali menyasar kantor Tempo. Pada 22 Maret 2025, petugas kebersihan Tempo menemukan kardus berisi enam ekor tikus dengan kondisi kepala terpenggal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Narasumber