Selasa, 18 MARET 2025 • 10:40 WIB

Gempa Bumi Tektonik di Tapanuli Utara: Penyebab, Dampak, dan Imbauan BMKG

Author

Ilustrasi gempa.

INDOZONE.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan adanya gempa bumi tektonik yang terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa (18/3/2025) pagi, dengan magnitudo 5,5.

Daryono, selaku Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG menyebutkan bahwa gempa bumi yang terjadi ini adalah gempa bumi dangkal dampak adanya aktivitas sesar aktif.

Sesar aktif merupakan patahan di lempeng bumi yang suatu saat bisa menimbulkan terjadinya gempa. Dari titik sesar tersebut, akan muncul getaran yang mengakibatkan gempa bumi.

Baca Juga: Tsunami 1,8 Meter Ancam Jakarta Akibat Segmen Megathrust, Begini Kata BRIN-BMKG

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Daryono.

Hasil temuan mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi mempunyai sistem mendatar turun.

Gempa bumi tektonik tersebut terjadi Selasa pukul 05.22.40 WIB di kawasan Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Temuan BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,91 derajat dan 99,10 derajat BT, atau tepatnya bertempat di darat 19 km Tenggara Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 km.

Gempa bumi tersebut menyebabkan dampak yang signifikan di Tarutung, dengan intensitas getaran mencapai IV-V MMI.

Getaran ini cukup kuat sehingga hampir semua penduduk merasakannya, bahkan banyak yang terbangun karena getaran tersebut.

Baca Juga: BMKG Juanda Minta Masyarakat Jatim Waspada, Ada Peningkatan Kecepatan Angin hingga 2 Februari

Efeknya juga terlihat pada benda-benda yang terpelanting, tiang-tiang yang bergoyang, dan bahkan bandul lonceng yang berhenti bergerak.

Sementara itu, di Sibolga, getaran gempa juga terasa dengan intensitas III MMI, yang membuatnya terasa seperti truk besar yang berlalu di dekat rumah.

Namun,hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. 

Sampai pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Akan tetapi, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan sebaiknya menghindari bangunan retak atau rusak yang disebabkan oleh gempa.

Segera periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal kamu cukup tahan terhadap gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kamu kembali ke rumah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara