Rabu, 19 FEBRUARI 2025 • 20:16 WIB

Petani Bantul Kekurangan Traktor, Titiek Soeharto Serahkan Bantuan 13 Traktor

Author

Momen Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto saat berkunjung ke Kantor DKPP Bantul, pada Rabu (19/2/2025)

INDOZONE.ID - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul menyebut  petani di Bantul masih kekurangan sekitar 400 unit traktor.

Selama ini, beberapa petani menggunakan traktor secara bergantian. Setiap traktor digunakan untuk mengolah lahan sekitar 15-20 hektar lahan. 

Melihat kondisi itu, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariadi atau akrab disapa Titiek Soeharto berkunjung ke kantor DKPP Bantul, Rabu (19/2/2025), untuk menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).

Alat pertanian yang diserahkan ini, sejumlah 13 traktor dan 5 alat tanam bagi 18 kelompok tani.

"Bantuan ini adalah wujud perhatian pemerintah kepada para petani dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Bantul," kata Titiek saat ditemui dalam kunjungannya itu.

BACA JUGA: Jelang Ramadan 2025, Titiek Soeharto Blusukan Ke Pasar Beringharjo, Ini Hasilnya

Meski sebelumnya kekurangan alat tani, Titiek pun mengapresiasi surplus beras yang ada di Bantul yang mana dapat memproduksi lebih dari 50 ton beras.

“Petani disini sudah produktif sekali, terbukti bisa swasembada bahkan kelebihan 55 ribu ton beras. Jadi bantuan pemerintah ini harapannya benar-benar dimanfaatkan oleh petani,” ujarnya.

Selain itu, politisi Gerindra itu juga mendorong lahirnya petani-petani muda atau milenial, agar regenerasi terjadi. Sebab, selama ini rata-rata petani sudah berusia senja.

"Agar anak muda  tertarik maka pertanian harus dilakukan inovasi misal pada alat-alatnya," pintanya.

Sementara itu, Kepada DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan
alat pertanian yang diserahkan ini kepada setiap kelompok masing-masing yang mana mendapat satu alat.

"(Dengan begitu) harapannya di tahun ini, pihaknya mentargetkan penambahan luas tanam dari 31 ribu hektar tahun 2024 menjadi 34 ribu hektar  lebih pada  tahun 2025," ujar Joko.

Untuk mencapai target tersebut, menurutnya, akan dilakukan penambahan luas tanam tersebut dikejar dengan mengintensifkan pengelolaan lahan.

Pihaknya bersama dengan beberapa instansi lain akan memetakan lahan-lahan yang mangkrak, untuk dapat diolah menjadi lahan pertanian. 

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan penggunaan IP 400 atau meningkatkan produktivitas padi, dengan menanam padi empat kali dalam setahun. 

"Caranya dengan memperpendek masa 'menganggur' lahan dengan menanam lebih cepat. Agar hasil tidak menurun maka dilakukan metode yang baik, pengolahan lahan yang baik dan juga bibit  yang baik," jelas Joko.

Terkait pembentukan petani milenial, lanjut Joko mengaku bahwa saat ini pihaknya sudah dimulai membentuk (petani muda/milenial).

Dalam kesempatan tersebut, Titiek memborong berbagai olahan hasil pertanian diantaranya beras kencur, sambel pecel, kacang mete, telur asin, keripik pisang, olahan lidah buaya.

Setelah menyerahkan alat dengan didampingi Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo, Titiek Soeharto mengunjungi pasar tani di halaman DKPP.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung