INDOZONE.ID - Kurang-lebih 40 emak-emak di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Jember, Senin (3/2/2025), menggelar unjuk rasa.
Unjuk rasa ini dilakukan di depan jalan yang rusak karena mobilitas truk-truk besar pabrik semen PT Imasco Asiatic.
Uniknya, unjuk rasa ini dilakukan ketika sejumlah petugas DPU Bina Marga Jawa Timur dan perwakilan PT Imasco Asiatic mengukur jalan.
Emak-emak ini meminta kejelasan terkait wacana perbaikan jalan di sepanjang jalan Kasiyan Timur. Hal itu diungkapkan oleh salah satu emak-emak, yaitu Nur Laeli.
"Masyarakat ini ingin tahu kapan realisasi rencana perbaikan jalan ini. Ini kan katanya mau dicor jalannya, antara Imasco dengan PU Surabaya (Jatim)," kata Nur saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (3/2/2025).
"Dari perbaikan ini (kesepakatan) masyarakat sini, truk bermuatan besar tetap tidak boleh masuk, walaupun Imasco yang bangun. Sebab kan belum selesai (perbaikan). Lah nanti kalau sudah selesai, kan bisa dibicarakan dan musyawarah lagi dengan masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Jember Demontrasi, Tuntut Akses Jalan untuk Truk Dibuka
Unjuk rasa emak-emak ini pun memakai alat peraga, yakni spanduk yang bertuliskan "Yang Membatasi Akses Itu Undang-undang" dan "Bioskop Loberah, Bioskop Mau Tutup, Jangan Bingung Cari Tiket, Jangan Tertipu Calo".
Kata Nur, tulisan di spanduk-spanduk itu merupakan sindiran. Sebab, menurutnya, masyarakat diduga dipecah belah menjadi kubu pro dan kontra.
"Dari adanya aksi kami ini. Juga masyarakat kami ini dipecah belah. Ada juga yang demo di Pemkab Jember. Jadi, dengan adanya penutupan jalan ini, ada yang pro dan kontra," ungkapnya.
Meski begitu, dia menjelaskan, bahwa masyarakat sini tetap pada kesepakatan awal, yakni dilakukan pengecoran dengan ketebalan 40 cm hingga penutupan jalan.
Selain itu, dia pun menjelaskan, bahwa demo di Pemkab Jember menginginkan kelonggaran supaya ada muatan.
"Tapi kalau masyarakat sini, tetap dengan kesepakatan awal, minta dilakukan pengecoran jalan (dengan ketebalan) 40 cm. Sedangkan untuk yang demo di Pemkab Jember itu, minta kelonggaran agar ada muatan. Tapi, tetap kami menginginkan adanya penutupan jalan," imbuhnya.
Terkait alasan untuk melakukan penutupan jalan, kata Nur, dikhawatirkan kerusakan kembali terjadi jika masih dilintasi kendaraan bermuatan besar.
"Kenapa? Ya karena kan kita tahu semua. Masih banyak jalan yang rusak. Apalagi kan sudah sepakat untuk penutupan jalan (sembari proses perbaikan jalan). Kami menyayangkan, kenapa kok masih ada yang demo itu (di Pemkab Jember)," ujarnya.
Selain itu, Nur juga menepis ada larangan truk bermuatan normal melintas. Sebab, larangan melintas ditujukan pada truk bermuatan besar dengan kriteria enam roda atau lebih.
"Karena (sesuai kesepakatan) untuk trailer (truk muatan besar/tronton) tetap tidak bisa masuk (melintas). Kalau yang lain, truk muatan beberapa ton masih bisa," jelas Nur.
"Di mana sesuai aturan, ya truk antara 5-8 ton. Kalau 15 ton dan sampai lebih dari itu, ya melanggar aturan, karena jalannya masih kelas 3,” bebernya.
“Ada kelonggaran untuk masyarakat lokal maksimal 15 ton sebenarnya, tapi itu saja masih menuntut yang katanya kurang banyak (muatannya), malah tidak bersyukur," imbuh Nur.
Tak hanya itu, terkait tudingan adanya pungutan liar, Nur pun menepisnya. Dia bahkan meyakini sanggahannya bisa dibuktikan.
Baca Juga: Status dan Gaji Ribuan Pegawai Honorer Pemkab Jember Belum Jelas
"Ada juga katanya yang menyogok (pungli), itu loh tidak ada semua. Bisa dibuktikan sendiri, di sini tidak ada itu (pungli). Kenapa kemudian terjadi pro dan kontra di masyarakat, ya karena ada isu (peserta demo di Pemkab Jember), itu dibayar Rp100 ribu. Tapi, itupun juga tidak jelas infonya," ungkap Nur.
"Untuk jalan ini mulai diukur, dan kita menunggu kapan akan diperbaiki. Jadi, masyarakat minta penjelasan, mulai kapan mau dicor," imbuhnya.
Respons DPU Bina Marga Jawa Timur dan PT Imasco Asiatic
Sementara itu, menyikapi soal pengukuran jalan yang dilakukan, staff UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) DPU Bina Marga Jawa Timur di Jember, Erlangga mengaku proses perbaikan jalan kini masih di tahap lelang.
"Ini kita laksanakan tahap awal pengukuran (jalan), untuk rencana perbaikan jalan (wilayah) Kasian, Kecamatan Puger, Jember," kata Erlangga.
"Kita sudah ukur dari pertigaan jalan sepanjang 1500 meter (ke arah barat), yang 1000 meter diperbaiki oleh Dinas PU Provinsi Jatim, dan yang 500 meter dari PT. Imasco, itu kegiatan kita," sambungnya.
Sementara itu, perwakilan PT Imasco Asiatic, Ain Sugianto, menyatakan pihaknya berkomitmen melakukan perbaikan. Sesuai kesepakatan yang pernah dibahas saat di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin 13 Januari 2025 lalu.
"Untuk dari Imasco nantinya kita mengerjakan yang 500 meter. Kami dari Imasco hadir untuk (membahas dan meninjau) nantinya proses pengecoran jalan dan pengecekan jalan," ujar Sugianto.
"500 meter itu dari tempat kami, sampai ke Masjid (Desa Grenden). Itu tugas Imasco dalam waktu dekat ini. Untuk kami tidak perlu menunggu proses lelang, bisa lebih cepat kami kerjakan. Setelah dari PU Bina Marga Provinsi Jatim menunjuk kita," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan