Kamis, 16 JANUARI 2025 • 18:15 WIB

Inilah Tahapan Rencana atas Kesepakatan Gencata Senjata Israel-Hamas

Author

Ilustrasi gencatan senjata Israel dan Palestina

INDOZONE.ID - Israel dan Hamas akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata setelah lebih dari 460 hari perang yang membuat Gaza hancur dan menimbulkan banyak korban jiwa.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengatakan pada hari Rabu (15/01/2025) bahwa kesepakatan gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Minggu.

Ia juga menambahkan bahwa langkah-langkah implementasi dengan Israel dan Hamas terus berlanjut.

Israel mengatakan bahwa beberapa rincian akhir masih belum ada dan pemungutan suara pemerintah Israel diperkirakan akan dilakukan pada hari Kamis.

Baca Juga: Inspiratif! Pemerintah El Salvador Tanggung Tagihan Listrik dan Air Warganya Selama Januari 2025

Israel telah membunuh lebih dari 46.000 warga Palestina sejak perang di daerah itu dimulai pada 7 Oktober 2023.

Kesepakatan tersebut mencakup gencatan senjata sementara yang untuk saat ini akan mengakhiri kehancuran yang terjadi di Gaza.

Selain itu, mereka juga sepakat atas pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza dan banyak tahanan yang ditahan oleh Israel.

Kesepakatan tersebut juga akan memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka meskipun setelah serangan yang disengaja banyak rumah yang tidak lagi tersisa.

Baca Juga: Suami Ditangkap, Gelar Doktor Mantan Ibu Negara Korsel Kim Keon-hee Terancam Dicabut Terkait Plagiarisme

Berikut ini tahapan pelaksanaan kesepakatan gencatan Israel-Hamas:

Tahap pertama

Tahap awal akan berlangsung selama enam minggu dan akan melibatkan pertukaran tahanan secara terbatas, penarikan sebagian pasukan Israel di Gaza dan pemberian bantuan ke daerah tersebut.

Tiga puluh tiga tawanan Israel yang terdiri dari wanita, anak-anak dan warga sipil berusia di atas 50 tahun yang ditawan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 akan dibebaskan.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina dalam fase ini, termasuk tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup. Di antara warga Palestina yang dibebaskan ada sekitar 1000 orang yang ditahan setelah 7 Oktober.

Bersamaan dengan pertukaran tawanan, Israel akan menarik pasukannya dari pusat-pusat populasi Gaza ke wilayah-wilayah yang jaraknya tidak lebih dari 700 meter di dalam perbatasan Gaza dengan Israel.

Namun, hal itu mungkin tidak termasuk Koridor Netzarim, militer yang membelah Jalur Gaza dan mengendalikan pergerakan di sepanjang jalur tersebut. Penarikan pasukan dari Netzarim diharapkan akan dilakukan secara bertahap.

Israel akan mengizinkan warga sipil untuk kembali ke rumah mereka di wilayah utara yang terkepung, di mana badan-badan bantuan memperingatkan terjadinya kelaparan dan mengizinkan gelombang ke wilayah tersebut hingga 600 truk per hari.

Israel juga akan mengizinkan warga Palestina yang terluka meninggalkan Jalur Gaza untuk dirawat dan membuka penyeberangan Rafah dengan Mesir tujuh hari setelah dimulainya pelaksanaan tahap pertama.

Pasukan Israel akan mengurangi kehadiran mereka di Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan antara Mesir dan Gaza, lalu kemudian mundur sepenuhnya paling lambat pada hari ke-50 setelah kesepakatan mulai berlaku.

Apa yang terjadi setelah fase pertama?

Rincian tahap kedua dan ketiga akan dinegosiasikan selama tahap pertama. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa gencatan senjata akan terus berlanjut.

Bahkan jika negosiasi pada tahap kedua dan ketiga berlangsung lebih lama dari enam minggu awal tahap pertama.

Yang terpenting, Israel bersikeras bahwa tidak boleh ada jaminan tertulis yang diberikan untuk mengesampingkan dimulainya kembali serangannya setelah tahap pertama selesai dan warga sipil yang ditawannya dipulangkan.

Menurut sumber Mesir yang dikutip oleh kantor berita Associated Press, ketiga mediator yang terlibat dalam perundingan tersebut –Mesir, Qatar dan Amerika Serikat– telah memberikan jaminan lisan kepada Hamas bahwa negosiasi akan terus berlanjut dan bahwa ketiganya akan mendesak tercapainya kesepakatan tahap kedua dan ketiga dilaksanakan sebelum melewati waktu enam minggu awal.

Apa yang direncanakan untuk tahap kedua?

Jika ditetapkan bahwa persyaratan untuk tahap kedua telah terpenuhi, Hamas akan membebaskan semua tawanan yang masih hidup yang terdiri dari sebagian besar tentara laki-laki sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Selain itu, menurut dokumen saat ini, Israel akan memulai penarikan pasukan dari Gaza.

Tahap ketiga

Jika persyaratan tahap kedua terpenuhi, maka pada tahap ketiga jenazah para tawanan yang tersisa akan diserahkan dan sebagai imbalannya akan dibuat rencana rekonstruksi selama tiga hingga lima tahun yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan internasional.

Saat ini belum ada kesepakatan mengenai siapa yang akan mengelola Gaza setelah gencatan senjata. Amerika Serikat telah mendesak agar Otoritas Palestina dibentuk kembali untuk melakukannya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Selasa mengatakan rekonstruksi dan tata kelola pascaperang membayangkan Otoritas Palestina mengundang mitra internasional untuk mendirikan otoritas pemerintahan sementara untuk menjalankan layanan penting dan mengawasi wilayah tersebut.

Mitra lainnya, terutama negara-negara Arab, akan menyediakan pasukan untuk menjamin keamanan dalam jangka pendek, katanya dalam pidato di Dewan Atlantik yang berpusat di Washington.

Agar rencana tersebut berhasil, diperlukan dukungan dari negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, yang telah menyatakan bahwa mereka hanya akan mendukung rencana tersebut jika ada jalan menuju negara Palestina.

Hal ini menimbulkan perdebatan lain bagi anggota parlemen Israel, meskipun Israel telah menyetujui solusi dua negara dalam Perjanjian Oslo tahun 1990-an. Israel belum menyarankan bentuk pemerintahan alternatif di Gaza.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters