INDOZONE.ID - Kebakaran hutan besar-besaran melanda wilayah Los Angeles, menewaskan setidaknya lima orang, menghancurkan ratusan bangunan, dan memaksa lebih dari 70.000 orang untuk mengungsi. Api terus berkobar tanpa henti sejak pertama kali muncul pada Selasa (7/1).
Kesulitan Pemadam Kebakaran: Angin Kencang dan Krisis Air
Upaya pemadam kebakaran mengalami kesulitan akibat angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Situasi semakin parah di Pacific Palisades, kawasan elit di tepi pantai yang kini telah kehilangan hampir 4.856 hektar lahannya akibat kebakaran.
Sistem air di wilayah ini bergantung pada tiga tangki besar, masing-masing berkapasitas satu juta galon. Namun, karena tingginya permintaan air di daerah rendah, tangki-tangki ini kosong pada dini hari, sehingga banyak hidran tak lagi mengalirkan air.
"Kami mendorong sistem ini hingga batasnya," kata Janisse Quinones, kepala Departemen Air dan Listrik Los Angeles. Ia juga mengimbau warga untuk menghemat penggunaan air demi membantu pemadam kebakaran.
Baca Juga: Ribuan Warga Diungsikan Akibat Kebakaran Hutan Hebat di Dekat Los Angeles
Kerusakan Besar di Kawasan Elite
Di Pacific Palisades, lebih dari 1.000 bangunan telah hangus terbakar, menjadikannya salah satu kebakaran terburuk dalam sejarah Los Angeles. Sementara itu, kebakaran Eaton di Altadena, dekat Pasadena, telah melalap lebih dari 4.047 hektar lahan hanya dalam satu malam.
Kebakaran lain, Hurst Fire di Sylmar, San Fernando Valley, juga menghanguskan lebih dari 500 hektar. Ketiga kebakaran ini belum berhasil dikendalikan hingga Rabu pagi.
Cerita Warga
Shaun Tate, warga Altadena, menceritakan bagaimana ia terpaksa meninggalkan rumahnya pada pukul 04.15 pagi setelah mendengar suara benda jatuh dari atap. "Saya hanya sempat membawa laptop, obat diabetes, dan sedikit makanan," katanya dari pusat evakuasi di Pasadena.
Sementara itu, Cindy Festa, warga Pacific Palisades, menggambarkan betapa dekatnya api dengan kendaraannya saat ia melarikan diri. "Orang-orang meninggalkan mobil mereka di Palisades Drive. Api membakar pepohonan palem, bukit-bukit, semuanya," ujarnya.
Baca Juga: Salah Sasaran, Remaja 14 Tahun di Los Angeles Jadi Korban Penembakan Polisi
Kondisi Semakin Parah
Langit Los Angeles dipenuhi asap tebal dan bercahaya merah di beberapa area. Jalan-jalan utama macet akibat warga yang panik meninggalkan rumah, bahkan beberapa orang terpaksa meninggalkan kendaraan mereka di tengah jalan untuk menyelamatkan diri.
Gubernur California Gavin Newsom telah mengumumkan keadaan darurat pada Selasa (7/1), sementara Presiden Joe Biden dijadwalkan mengunjungi stasiun pemadam kebakaran di Santa Monica untuk menerima laporan terkini dari petugas.
Faktor Penyebab Kebakaran Hebat
Para ilmuwan iklim menyebut bahwa kombinasi dari musim panas yang sangat panas dan angin musiman telah menciptakan kondisi ideal untuk kebakaran. Setelah musim hujan yang basah, vegetasi yang tumbuh subur kini menjadi bahan bakar yang mudah terbakar.
Dampak Besar pada Kehidupan Warga
Di Pasadena, kebakaran Eaton menghancurkan rumah, sebuah sinagoga, dan restoran cepat saji. Hampir 100 penghuni panti jompo dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, sekitar 400.000 rumah dan bisnis di California Selatan mengalami pemadaman listrik.
Kevin McGowan, direktur manajemen darurat Los Angeles County, menyebut kejadian ini sebagai "bencana alam yang bersejarah."
Museum Getty Villa Berhasil Diselamatkan
Kebakaran di Altadena sempat membakar beberapa pohon di sekitar Museum Getty Villa, namun koleksi seni berharga di dalamnya berhasil diselamatkan berkat langkah pencegahan seperti memangkas semak-semak di sekitarnya.
Layanan Cuaca Nasional sebelumnya telah mengeluarkan peringatan bahaya kebakaran ekstrem untuk wilayah Los Angeles. Dengan kelembapan rendah dan vegetasi kering akibat kurangnya hujan, kondisi ini disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah kebakaran di kawasan tersebut.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah yang rentan terhadap kebakaran hutan seperti California.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com