Anggota Legislatif Cantik Indi Naidha, Janji Perhatikan Perempuan dan Punya Program untuk Eks Wanita Penghibur agar Mandiri
INDOZONE.ID - Terpilih dan menjadi anggota Legislatif DPRD Jember Periode 2024-2029, legislator dari PDI Perjuangan, Indi Naidha, memiliki niat untuk memperhatikan isu soal perempuan.
Dengan mengantongi 8.242 suara dari daerah pemilihan (Dapil) 6. Yakni meliputi wilayah Kecamatan Kencong, Puger, Gumukmas, dan Jombang. Indi juga janji punya program, untuk mengangkat potensi serta kemandirian dari ex PSK di wilayah timur Kabupaten Jember.
Terkait niat dan janjinya itu, menurut perempuan yang memiliki latar belakang enterpreneur itu. Sebagai upaya untuk melindungi perempuan dan membentuk kemandirian para eks PSK, agar terlepas dari dunia kerja yang kurang baik.
"Saya sebagai seorang entrepreneur, juga memiliki niat untuk berkegiatan jika nantinya terpilih menjadi anggota dewan. Alhamdulillah niat itu terlaksana, saya lolos sebagai anggota DPRD Jember dan akan berusaha mengangkat potensi wong cilik khususnya kaum perempuan," kata Indi saat dikonfirmasi di tempat usahanya Batik Notonegoro, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jumat (12/7/2024).
Pihaknya mengaku siap mengemban tugas dan bertanggung jawab untuk mewakili suara rakyat selama 5 tahun ke depan.
“Tentunya sebagai salah satunya perwakilan perempuan, tujuan utama kami adalah bagaimana caranya mengangkat kesejahteraan dan membuat program-progam yang nantinya akan bermanfaat untuk perempuan,” katanya.
“Nanti akan kami tambahkan khususnya di bidang olahraga, karena saya juga dari bidang keolaharagaan,” sambungnya.
Baca Juga: Ada Demo Mahasiswa Tolak PPN 12 Persen di Patung Kuda, Ratusan Personel Dikerahkan
Langkah awal yang akan dilakukan oleh Indi sebagai anggota DPRD Jember. Katanya, akan lebih mendekatkan lagi kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial.
“Nantinya saya lebih mendekatkan kepada masyarakat lewat pelatihan UMKM. Kemudian mengajari mereka cara bagaimana kita bisa menjual produk dengan layak dan melalui sosial media juga,” ujarnya.
Lebih lanjut kata pengusaha muda di bidang alat berat ini, dirinya juga tidak hanya fokus pada program-program saja. Akan tetapi, pihaknya juga akan mengawal isu-isu perempuan dengan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Hal itu dilakukan, lanjut Indi, ketika dirinya mengetahui adanya lokasi eks lokalisasi di kawasan timur Jember. Ada niatan dirinya, untuk lebih memperhatikan para eks PSK di wilayah tersebut.
"Saya berinisiatif membuka peluang pekerjaan bagi mereka. Awalnya susah untuk diajak, namun saya terus meyakinkan mereka agar mampu menjadi perempuan yang merdeka," ucapnya.
"Diawali dengan mendatangkan rekan kerja dari Banyuwangi yang ahli membatik. Para eks PSK itu diberi edukasi dan ditanamkan jiwa kuat untuk mau mencari penghasilan lewat cara yang baik. Alhamdulillah upaya itu dapat terlaksana," sambungnya.
Namun diakui olehnya, proses untuk menjadi lebih baik itu tak mudah. Masih ada beberapa orang mantan pekerja di dunia lendir itu, yang masih bertahan dengan cara hidupnya secara sembunyi-sembunyi.
"Sehingga dengan saya sekarang di Komisi D yang membidangi persoalan sosial, dan bermitra dengan Dinsos Jember. Saya nanti juga akan berupaya untuk mencari solusi agar persoalan sosial ini bisa terpecahkan dengan baik," ujarnya.
Terkait usaha galeri batik yang juga dilakoninya. Selain sebagai sebuah tempat usaha, nama besar Batik Notonegoro diakui olehnya cukup dikenal luas. Bahkan sampai tingkat nasional.
"Kami pernah saat itu berkesempatan digunakan oleh ribuan peserta dan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Ir. Joko Widodo, pada pembukaan Musyawarah Nasional HIPMI. Dengan itu juga muncul brand Griya Batik Notonegoro,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Jember itu.
"Even tahunan JFC juga pernah kita ikut mensupport. Artinya usaha membatik ini positif, lewat membatik ini diharapkan juga mengatasi persoalan sosial. Bagi saudara-saudara kita eks PSK itu," sambungnya.
Lebih jauh terkait koordinasi kerja di bidang politik, kata Indi, dirinya juga akan berkoordinasi baik dengan legislator lainnya.
"Tentunya soliditas yang harus kami bangun. Meskipun nantinya ada anggota dewan perempuan yang beda fraksi. Tetapi kalau untuk soal perempuan, kita harus back up full,” ujarnya.
“Kemudian juga kami mengajak para perempuan, yang nantinya akan melakukan pendampingan-pendampingan terhadap persoalan perempuan dan anak. Terutama yang di daerah-daerah, akan kita berikan pengetahuan terutama soal pencegahan seks bebas,” pungkas Indi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung