Jumat, 27 DESEMBER 2024 • 10:19 WIB

Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan Diduga Tertembak Sistem Pertahanan Rusia

Author

Pemandangan drone menunjukkan lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (Foto: REUTERS/Azamat Sarsenbayev)

INDOZONE.ID - Pesawat Azerbaijan Airlines dilaporkan jatuh akibat terkena sistem pertahanan udara Rusia, menewaskan 38 orang. Informasi ini diungkapkan oleh empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan terkait insiden tersebut pada Kamis (26/12).

Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 jatuh pada Rabu di dekat kota Aktau, Kazakhstan, setelah mengubah jalur dari wilayah selatan Rusia. Wilayah ini diketahui sebagai lokasi di mana Rusia baru-baru ini menggunakan sistem pertahanan udara untuk menangkal serangan drone Ukraina.

Baca Juga: 5 Fakta Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan, 38 Orang Tewas

Kronologi Jatuhnya Pesawat

Pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan. (straitstimes.com)

Pesawat jenis Embraer ini terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di wilayah Chechnya, Rusia. Namun, pesawat tersebut kemudian menyimpang ratusan mil melintasi Laut Kaspia dan akhirnya jatuh di pantai seberangnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Penerbangan Rusia menyatakan bahwa insiden ini mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung. Namun, mereka tidak menjelaskan alasan mengapa pesawat tersebut melintasi Laut Kaspia.

Insiden ini terjadi setelah serangan drone Ukraina melanda wilayah Chechnya pada bulan ini. Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat tersebut juga ditutup pada Rabu pagi (25/12).

Baca Juga: Selamat dari Jatuhnya Pesawat di Kazakhstan, Pria Ini Sempat Rekam Suasana Sebelum Insiden

Temuan Awal Investigasi

Pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) jatuh.

Salah satu sumber dari Azerbaijan yang terlibat dalam penyelidikan menyebutkan bahwa hasil awal menunjukkan pesawat tersebut terkena sistem pertahanan udara Pantsir-S milik Rusia. Sistem perang elektronik Rusia juga diduga melumpuhkan komunikasi pesawat saat mendekati Grozny.

Sumber tersebut menambahkan, "Tidak ada yang mengklaim bahwa hal ini dilakukan dengan sengaja. Namun, berdasarkan fakta yang ditemukan, Baku mengharapkan pihak Rusia untuk mengakui kesalahan dalam insiden ini."

Tiga sumber lainnya juga mengonfirmasi hasil temuan awal tersebut. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar terkait laporan ini.

Sementara itu, pihak kejaksaan transportasi Kazakhstan yang menyelidiki insiden tersebut menyatakan bahwa mereka belum mencapai kesimpulan apa pun.

Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Qanat Bozymbaev, juga menyebut bahwa dirinya tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal dugaan bahwa pesawat tersebut jatuh akibat pertahanan udara Rusia.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa investigasi sedang berlangsung. "Tidak bijaksana membuat spekulasi sebelum ada kesimpulan resmi dari penyelidikan," katanya.

Kerusakan Pada Puing Pesawat

Sebuah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines terbang menuju daratan sebelum jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan pada 25 Desember 2024 dalam gambar yang diambil dari sebuah video. (REUTERS TV)

Video dari lokasi jatuhnya pesawat yang diunggah di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan kerusakan pada bagian ekor pesawat yang diduga akibat pecahan peluru.

Perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions dalam laporannya pada Rabu menyebutkan bahwa kerusakan pada puing dan situasi di wilayah udara barat daya Rusia menunjukkan kemungkinan pesawat terkena tembakan sistem anti-udara.

Seorang mantan ahli dari Badan Investigasi Kecelakaan Udara Prancis (BEA) juga menyebut kerusakan tersebut mirip dengan insiden Malaysia Airlines MH17, yang ditembak dengan rudal darat ke udara oleh pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur pada 2014.

Konflik Rusia-Ukraina dan Dampaknya

Petugas berupaya memadamkan api setelah serangan roket Rusia menyerang sektor energi di Lviv, Ukraina. (aljazeera.com)

Dalam beberapa bulan terakhir, drone militer Ukraina secara berulang menargetkan wilayah selatan Rusia, memicu reaksi pertahanan udara Rusia. Pada Rabu (25/12), Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menembak jatuh 59 drone Ukraina di berbagai wilayah.

Beberapa drone tersebut dilaporkan ditembak di wilayah udara yang ditutup, termasuk di atas Laut Azov. Akibat aktivitas ini, operasi penerbangan di Bandara Kazan Rusia sempat dihentikan sementara.

Data pelacakan penerbangan yang tersedia secara publik juga menunjukkan bahwa pesawat Azerbaijan mengalami gangguan GPS selama melintasi wilayah barat daya Rusia.

Tanggapan Internasional

Juru bicara NATO, Farah Dakhlallah. (al-monitor.com)

Di Brussels, NATO menyerukan investigasi penuh terkait penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Doa kami bersama keluarga dan korban penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243," kata juru bicara NATO, Farah Dakhlallah, melalui platform X.

"Kami berharap para korban luka segera pulih dan menyerukan investigasi menyeluruh."

Ketua Senat Kazakhstan sebelumnya menyatakan bahwa penyebab insiden ini masih belum diketahui.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com