INDOZONE.ID - Haji Agus Salim merupakan salah satu sosok penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dari masa penjajahan.
Beliau dikenal dengan julukan “The Grand Old Man” ia adalah sosok ulama, politisi dan juga penulis yang memiliki pemikiran gemilang dan juga kemampuan yang menakjubkan dalam mempimpin dan berdiplomasi.
Agus Salim sendiri lahir pada 8 Oktober 1884 di Koto Gadang, Bukittinggi, Ia tumbuh menjadi seorang figur yang dihormati.
Baca Juga: Mengenal K.H. Hisyam: Tokoh di Balik Kemajuan Pendidikan Muhammadiyah
Kiprah di Serekat Islam
Awal mula Haji Agus Salim aktif dalam pegerakan nasional pada tahun 1915 dengan ketergabungannya di Serekat Islam (SI). Ia dikenal sebagai pemikir yang memberikan corak atau identitas Islam dalam organisasi ini.
Gebrakan awal Haji Agus Salim pada tahun 1921, ia berhasil merumuskan sebuah asas dan tujuan Serekat Islam dengan konsep yang disebut Beginsal Verklaring, yang kemudian disahakan dalam kongres luar biasa SI.
Ia juga dikenal sebagai seorang intelektual yang mempelajari ajaran Islam tetapi juga pemahaman Barat, yang membantunya membangun perspektif yang menggabungkan prinsip Islam dengan semangat kebangsaa.
Salah satu pencapaiannya yang signifikan adalah menghilangkan pengaruh komunis dalam Sarekat Islam, dengan memperkuat orientasi nasional organisasi.
Baca Juga: Peran Gus Dur sebagai Tokoh NU dalam Penguatan Nasionalisme Kemanusiaan untuk Tangkal Radikalisme
Kontribusi di Volksraad
Selain bergabung di SI Agus Salim juga menjadi bagian dari Volksraad pada tahun 1921 hingga 1924. Volksraad ialah sebuah badan legislatif semi demokratis yang dibetuk oleh Belanda.
Ia dikenal sebagai pembicara hebat dan ahli debat di Volksraad, dan sering mengkritik kebijakan yang dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda.
Pemilihan bahasa Melayu ketika Ia berpidato meinmbulkan perdebatan, tetapi hal itu juga menunjukkan adanya semangat nasionalismenya.
Akhirnya Agus Salim meninggalkan organisasi ini meskipun pada awalnya ia percaya pada potensi Volksraad merupakan wadah perjuangan yang legal tapi berujung menganggap organisasi ini hanyalah menjadi alat propaganda Belanda.
Aktivitas di Dunia Pers
Haji Agus Salim juga aktif di dunia pers dan menjadi salah satu pioner pers di negara ini. Ia memimpin Neratja dan Hindia Baru.
Ketika dia menulis, dia sering mendorong rakyat untuk percaya pada kemampuan mereka sendiri dan tidak bergantung pada belas kasihan penjajah.
Meskipun dia selalu kritis terhadap pemerintah kolonial, dia tetap berada dalam batas-batas etika jurnalistik.
Haji Agus Salim adalah contoh perjuangan kemerdekaan Indonesia yang menggunakan pemikiran dan strategi selain kekuatan fisik.
Salah satu orang paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia karena perananya sebagai intelektual, politisi, jurnalis, dan diplomat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal Of History And History Education