Senin, 11 NOVEMBER 2024 • 20:49 WIB

Termasuk Sultan HB X, Sejumlah Tokoh di DIY Ini Terima Penghargaan KPID 2024

Author

Salah satu penerima penghargaan di malam puncak Anugerah Penyiaran Daerah Istimewa Yogyakarta 2024, yang berlangsung di STMM MMTC Yogyakarta, Minggu (10/11/2024)

INDOZONE.ID - Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwamto menyatakan rasa terima kasih atas penghargaan sebagai inisiator Perda Penyiaran di malam Puncak Anugerah KPID DIY, yang berlangsung di STMM 'MMTC' Yogyakarta, pada Minggu (10/11/2024).

Bertepatan dengan hari Pahlawan, sejumlah tokoh lain yang menerima Anugerah Penyiaran adalah KPH Sutomo Parahasto, Kecuk Sahana (alm), Eko Suwanto (Inisiator Perda Penyiaran) dan Prof Muchlas (Penggagas Penyiaran Kampus).

"Terima kasih, ini menambah tugas di pundak. Saya harus lebih keras lagi, ke depan harus memastikan Perda Penyiaran DIY bisa dilaksanakan sebaik-baiknya. Salah satu amanat Perda 13/2016 adalah setiap lembaga penyiaran swasta nasional dirikan kantor di DIY agar produksinya juga manfaatkan sumber daya daerah. Dari aspek isi siaran salah satu yang penting adalah Sinau Pancasila, siarkan Pancasila saat siaran lokal disetiap lembaga penyiaran yang ada," kata Eko Suwanto.

Baca Juga: Temui Sultan HB X , FUI DIY Harap Ingub Miras Ditindaklanjuti: Libatkan Tokoh Agama dan Masyakarat

Ada tiga poin penting yang disampaikan salah satu anggota legislatif DIY itu. Pertama, pihaknya memastikan Perda Penyiaran mendorong lembaga siaran di daerah untuk hadirkan konten sesuai tujuan keistimewaan DIY, penyiaran bhinneka tunggal ika, juga penyiaran Pancasila terus menerus dilakukan.

Kedua, lembaga penyiaran swasta baik TV atau radio yang berjejaring nasional punya kantor di Jogja, agar ke depan produksi mengisi siaran di lokal, bukan shooting di daerah lain.

"Ada amanah produksi siaran lokal, berdayakan pemuda di pedesaan diajak produksi. Ketiga, penyiaran mampu mempersatukan kita sebagai satu bangsa dan negara, tidak boleh lupa sejarah peran Penyiaran, salah satunya RRI yang menyiarkan langsung Proklamasi Indonesia," ujar Eko Suwanto.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi juga memberikan apresiasi atas penganugerahan KPID DIY kepada sejumlah tokoh, termasuk penghargaan atas jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Pakualam VIII.

BACA JUGA Gandeng 10 Kampus, KPID DIY Bakal Gelar Pekan Anugerah Penyiaran 2024

Lanjut Yudian berharap semoga penghargaan dan anugerah yang diberikan jadi stimulus untuk terus majukan penyiaran di DIY

"Apresiasi kepada KPID, bukan hanya dalam tugas teguran, pengawasan tapi juga berikan penghargaan, kinerja kreatif lembaga penyiaran dalam wujudkan siaran sehat, baik dan berkualitas," kata Yudian Wahyudi.

Yudian Wahyudi menambahkan, mengingat acara tersebut bertepatan dengan hari Pahlawan, menurutnya ini menjadi momentum bagi semua kalangan bahwasannya dengan kemerdekaan hasil perjuangan pahlawan, bangsa Indonesia kini memiliki segala-galanya,

"Khususnya DIY, ada peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX kala tak terbujuk oleh Belanda, pernah bilang ke Belanda, langkahi dulu mayat saya, kalau mau masuk keraton," ujarnya.

Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Sri Paduka Pakualam VIII mendapatkan penghargaan atas peran dan jasa jadi pahlawan penyiaran saat masa awal Indonesia merdeka.

"Berterima kasih kepada jasa pahlawan, kepada Sri Sultan dan Pakualam. Ke depan, kita harapkan pelaku siaran bisa meningkat kinerja dan menyiarkan konten sesuai nilai Pancasila, ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial. Saya ajak semua untuk terus amalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," tutur Yudian

Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY menyatakan, DIY yang kaya nilai budaya tinggi penuh makna, budaya jadi sendi kehidupan masyarakat.

Ada living culture, manusia dan teknologi, yang patut dipromosikan tanggung jawab radio dan televisi.

Memasuki era penyiaran konvergen, media jadi sarana promosi budaya nusantara ke dunia, ke gotongroyong, toleransi persatuan, juga pariwisata sebagai soko guru ekonomi daerah cepat masif. DIY lebih dikenal dan di hargai.

"Antisipasi dampak negatif, KPID DIY sebagai lembaga independen pastikan konten sesuai norma dan nilai yang berlaku, perlu revitalisasi jati diri, independen, netral dan non komersial untuk kepentingan ramah publik teguhkan nilai moral, kepribadian dan budaya," pungkas Sri Sultan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Keterangan Pers