Jumat, 13 SEPTEMBER 2024 • 13:39 WIB

Jelang Satu Tahun Agresi ke Palestina, YKMI: Genosida Belum Berakhir, Boikot Produk Terafiliasi Israel

Author

YKMI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap melakukan boikot pada semua produk yang terafiliasi oleh Israel jelang satu tahun agresi Israel terhadap Palestina. (PRESS RELEASE)

INDOZONE.ID - Menjelang satu tahun sejak dimulainya agresi Israel terhadap Palestina, situasi di Gaza semakin memprihatinkan.

Serangan udara Israel yang kembali menghantam zona aman Palestina menambah deretan tragedi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) terus menyerukan dukungan dan solidaritas masyarakat Indonesia bagi Palestina, serta mengingatkan bahwa tindakan genosida Israel belum berakhir.

Baca Juga: Israel Nyatakan Siaga 48 Jam usai Diserang Roket oleh Kelompok Hizbullah

Serangan udara Israel kembali menyasar zona aman di Gaza pada Selasa (10/9/2024). Serangan tersebut menimbulkan kawah besar, membakar tenda-tenda, dan menimbun keluarga Palestina di bawah pasir.

Menurut Lembaga Pertahanan Sipil Gaza, serangan tersebut menewaskan 40 orang dan melukai sedikitnya 60 orang lainnya, dengan beberapa orang dilaporkan masih hilang.

Penduduk setempat dan tenaga medis menyebutkan bahwa kamp tersebut dihantam oleh lima hingga enam rudal.

Baca Juga: Rudal Israel Berbalik Arah dan Tewaskan Komandan Pasukan, Netizen: Senjata Makan Tuan!

Menyikapi hal tersebut, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) kembali mengutuk tindakan pembantaian atau genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Genosida ini telah berlangsung hampir satu tahun, dan YKMI mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.

"Genosida di Palestina sudah berlangsung hampir setahun, dan kini Israel kembali melancarkan serangan terhadap zona aman. Ini jelas merupakan pelanggaran dan tindakan kejahatan yang kejam," ujar Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan, dalam pernyataannya kepada media pada Jumat (13/9/2024).

Himawan juga menghimbau masyarakat untuk terus mendukung gerakan peduli Palestina.

Menurutnya, korban di Gaza masih terus mengalami penderitaan setiap hari, dan genosida yang dilakukan Israel belum juga usai.

“Kami ingin mengingatkan umat Muslim bahwa genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina belum berakhir. Para korban di Gaza masih merasakan kesakitan dan penderitaan,” ujarnya.

Himawan menambahkan, aksi dukungan terhadap Palestina dapat dilakukan dengan cara damai, salah satunya dengan memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

"Boikot produk yang mendukung Israel adalah langkah paling mudah yang bisa kita lakukan. MUI telah menetapkan 5 kriteria produk afiliasi Israel, sehingga umat Muslim tidak perlu ragu," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa YKMI akan terus berupaya menjaga semangat perjuangan ini dengan membangun kampanye yang efektif dan kreatif.

"Semangat untuk melawan kejahatan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina tidak boleh padam. YKMI akan terus mengingatkan umat dengan berbagai cara, termasuk dengan kampanye boikot produk Israel," tambahnya.

YKMI juga akan menggalang konsolidasi dengan berbagai pihak yang mendukung perjuangan Palestina di Indonesia, untuk mengevaluasi dan introspeksi terhadap gerakan-gerakan yang telah dilakukan.

Salah satu fokusnya adalah mengukur efektivitas aksi boikot yang sudah berjalan.

"Kami mengajak seluruh organisasi, aktivis, dan masyarakat untuk bergandengan tangan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sesuai dengan amanat UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," tutup Himawan.

Dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina, YKMI tidak hanya mengajak masyarakat untuk terus menunjukkan solidaritas, tetapi juga menyerukan aksi boikot terhadap produk yang mendukung Israel.

Dengan langkah-langkah ini, YKMI berharap semangat perjuangan tidak akan pernah padam hingga Palestina meraih kemerdekaanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release