Rabu, 04 SEPTEMBER 2024 • 16:45 WIB

Viral! Pulau Jawa Memerah di Citra Satelit, Apa Penyebabnya?

Author

Sebuah citra satelit yang menunjukkan Pulau Jawa memerah pada awal September 2024 tengah viral di media sosial.

INDOZONE.ID - Sebuah citra satelit yang menunjukkan Pulau Jawa memerah pada awal September 2024 tengah viral di media sosial.

Khususnya platform X Unggahan ini pertama kali dibagikan oleh akun @zakiberkata pada Senin (2/9/2024), yang menampilkan peta Pulau Jawa dengan warna merah yang mencolok.

Menurut unggahan tersebut, warna merah ini menggambarkan meningkatnya suhu di wilayah Jawa, yang memicu kekhawatiran di kalangan netizen.

Baca Juga: Kemenag Imbau Azan Maghrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa di GBK

Menanggapi viralnya unggahan tersebut, Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, memberikan klarifikasi terkait fenomena tersebut.

Ia menjelaskan penyebab Pulau Jawa memerah diakibatkan oleh peningkatan suhu yang terjadi di Pulau Jawa, khususnya di Semarang, memang sedang terjadi akibat beberapa faktor alami.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kunjungan Paus Fransiskus Jadi Tonggak Baru Dialog Antaragama di Indonesia

Sebuah citra satelit yang menunjukkan Pulau Jawa memerah pada awal September 2024 tengah viral di media sosial.

Yoga menjelaskan bahwa suhu di wilayah Semarang pada akhir Agustus hingga awal September 2024 berkisar antara 30 hingga 34 derajat Celsius.

Misalnya, pada Sabtu (31/8/2024), suhu maksimum di Semarang tercatat mencapai 36,6 derajat Celsius.

Selain itu, Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mencatat suhu maksimum sebesar 33,5 derajat Celsius pada Minggu (1/9/2024) dan 34 derajat Celsius pada Senin (2/9/2024).

Baca Juga: 6 Tempat yang Akan Dikunjungi Paus Fransiskus di Indonesia, Berikut Daftar Lengkapnya!

Yoga menambahkan bahwa peningkatan suhu ini disebabkan oleh musim kemarau yang tengah berlangsung, yang menyebabkan sinar radiasi matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa hambatan awan.

Hal ini membuat suhu meningkat, terutama pada siang hari.

Selain itu, posisi semu Matahari yang saat ini bergerak dari belahan bumi utara menuju khatulistiwa juga turut mempengaruhi peningkatan suhu. 

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Dua Forum Internasional Bergengsi Dunia di Bali

"Matahari diperkirakan akan berada tepat di atas khatulistiwa pada Senin, 23 September 2024. Fenomena ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan suhu di Pulau Jawa, dengan puncaknya diprediksi terjadi sekitar bulan Oktober, saat Matahari berada tepat di atas garis lintang yang sejajar dengan Pulau Jawa, terutama di wilayah Jawa Tengah," ujar Yoga.

Ia menambahkan bahwa saat ini, suhu tertinggi di Pulau Jawa tercatat di bagian utara Jawa Tengah.

Baca Juga: Keren! Inilah Desain Paspor Terbaru Indonesia dengan Motif Kain Nusantara

Dilansir dari laman resmi BMKG pada Selasa (3/9/2024), Pusat Meteorologi Publik BMKG menyatakan bahwa cuaca di wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, didominasi oleh kondisi cerah hingga berawan pada 3-9 September 2024.

Meskipun demikian, dalam sepekan ke depan, BMKG memperkirakan adanya peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di wilayah tengah dan utara ekuator.

Wilayah yang diprediksi akan diguyur hujan meliputi Sumatera bagian utara hingga tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Baca Juga: Raymond Chin Sampaikan Harapan Besar kepada Prabowo Subianto untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Sebuah citra satelit yang menunjukkan Pulau Jawa memerah pada awal September 2024 tengah viral di media sosial.

Kenaikan suhu yang signifikan ini, meskipun telah diprediksi, tetap menjadi perhatian utama bagi warga Pulau Jawa.

BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak dari peningkatan suhu, terutama terkait kesehatan dan risiko kebakaran lahan yang lebih tinggi selama musim kemarau.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BMKG, X @zakiberkata