Rabu, 24 JULI 2024 • 13:06 WIB

Dituding Terafiliasi dengan Zionis Israel, UMI Makassar: Kami Konsisten Bersama Palestina

Author

UMI Makassar, Sulawesi Selatan, mendadak jadi perbincangan publik lantaran dituding terafiliasi dengan zionis Israel.

INDOZONE.ID - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendadak jadi perbincangan publik lantaran dituding terafiliasi dengan zionis Israel.

Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Ustaz Fahmi Salim (UFS) lewat akun X pribadinya @fahmisalim2, pada Minggu, 21 Juli 2024.

Dalam cuitannya, UFS menyebut bahwa sejumlah lembaga, kampus, dan ormas termasuk dalam jaringan agen zionis melalui Institute Leimena dan American Jewish Commite (AJC) Amerika Serikat.

Baca Juga: Faksi Palestina Sepakat Bentuk Pemerintahan Persatuan Usai Pembicaraan di Tiongkok

"Saya sangat menyesalkan fakta jaringan yang digarap agen zionis AJC Ari Gordon ini juga menyasar banyak lembaga, kampus dan ormas Islam tak terkecuali Muhammadiyah, Al-Khairaat dan UMI Makassar. Bersyukurlah jaringan ini terbongkar dg kepergian 5 anak muda ke Israhel," tulis akun X @fahmisalim2, dilansir Selasa (23/7/2024).

Menanggapi tudingan tersebut, UMI Makassar langsung membantahnya melalui rilis berita di laman resminya, umi.ac.id. Pihak UMI mengaku mereka konsisten bersama Palestina.

UMI Makassar, Sulawesi Selatan, mendadak jadi perbincangan publik lantaran dituding terafiliasi dengan zionis Israel.

"Universitas Muslim Indonesia (UMI) terus konsisten berdiri bersama Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan. Aneksasi dan okupasi yang terus dilakukan oleh Israel di Tepi Barat dan Gaza adalah sebuah tindakan pelanggaran perikemanusiaan," tulis UMI membuka keterangan bantahan tersebut.

Pihak UMI menuturkan, konsistensi mereka berdiri bersama Palestina telah ditunjukkan lewat aksi solidaritas UMI terhadap Palestina dalam berbagai bentuk.

Baca Juga: Astaga! Dosen Pria Pukul Wajah Dosen Wanita di Depan Mahasiswa UMI, Ini Pemicunya

"Misalnya memberikan bantuan kemanusiaan senilai Dua Miliar Rupiah pada 9 November 2023 lalu yang diterima langsung oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair," ungkapnya.

Selain berdonasi, UMI juga aktif mengkampanyekan solidaritas terhadap Palestina di berbagai event internal maupun eksternal seperti di acara jalan santai Milad ke-70 UMI yang menampilkan atribut dukungan terhadap Palestina. Dukungan serupa juga muncul pada seminar internasional di PPS UMI beberapa waktu lalu.

"Pada kegiatan eksternal, UMI juga tampil dengan membawa isu perdamaian untuk Palestina. Ini terlihat saat pimpinan UMI mengikuti Semiloka Moderasi beragama dan penandatanganan MoU yang digelar oleh Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama di Jakarta 17- 19 Juli 2024," lanjutnya.

UMI menjelaskan, sederet aksi solidaritas tersebut membuktikan bahwa UMI merupakan perguruan tinggi yang terus konsisten berdiri bersama negara yang telah diakui kemerdekaannya sejak 1922, berdasarkan Nota Transyordania dan persetujuan batas oleh negara penjajah Prancis dan Britania.

"Dengan demikian, hal ini memberikan keterangan bantahan perihal Kerjasama UMI dengan Leimena Institut yang dituduh ingin membentuk opini positif terhadap Israel. UMI dalam berbagai keterangan menegaskan bahwa, bermitra dengan Leimena Institute hanya pada persoalan membangun pemahanan lintas budaya," paparnya.

UMI menegaskan, sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pihaknya senantiasa mendukung, berjuang, dan mendoakan kemerdekaan Palestina.

"Insya Allah tahun ini, Yayasan Wakaf UMI telah mencanangkan untuk menerima mahasiswa baru dari warga Palestina dengan beasiswa full dari YW UMI," imbuhnya.

"Terkait adanya pemberitaan akhir-akhir ini yang salah satunya menyebutkan Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dikait-kaitkan dengan lembaga yang bekerjasama dengan Institut Leimena yang dianggap pro Israel, adalah TIDAK BENAR." tulis akhir keterangan bantahan tersebut.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Umi.ac.id