Perubahan dan Penyebab Cuaca Ekstrem di Kota Malang: Awan Sumuke Puol, Bengi Adem Tenan!
INDOZONE.ID - Dalam beberapa hari terakhir, cuaca di Kota Malang lebih panas pada siang hari dan lebih dingin pada malam hari dibandingkan biasanya.
Menurut data dari BMKG, dari pekan lalu hingga beberapa pekan ke depan, suhu di Kota Malang pada siang hari mencapai 28 °C dan semakin malam, suhu semakin menurun hingga 17-18 °C.
Sedangkan, pada umumnya suhu di Kota Malang berada pada rentang 20-25 °C. Berdasarkan situs website BMKG, adanya perubahan suhu dan cuaca ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
1. Musim Kemarau
Bulan Juli merupakan puncak musim kemarau yang terjadi di Indonesia. Musim kemarau ditandai dengan sedikitnya awan yang menyenangkan pancaran sinar matahari langsung jatuh ke permukaan bumi di siang hari dan di malam hari, panas di bumi dapat terlepas ke atmosfer dengan lebih mudah.
Baca Juga: Dishub Kabupaten Malang Gelar Mudik Gratis untuk Menyambut Lebaran 2024
Oleh sebab itu, di siang hari cuaca lebih panas dan lebih dingin di malam hari.
2. Kondisi Geografis
Malang merupakan suatu daerah yang terletak di dataran tinggi yang dikelilingi oleh banyak pegunungan. Hal ini menjadikan suhunya menjadi lebih dingin.
3. Pengaruh La Niña
La niña merupakan fenomena fenomena iklim penyebab dinginnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur hingga mempengaruhi pola cuaca global. Selama fase la niña, Indonesia mengalami perubahan pola angin.
Angin muson timur dari Australia membawa massa udara dingin ke Indonesia. Angin muson ini bertahan lebih lama di daerah pegunungan, seperti di Malang.
Baca Juga: Cuaca Arab Saudi Capai 40 Derajat, Menag Yaqut Imbau Jemaah Haji Indonesia Jaga Kesehatan
Dari faktor-faktor yang sudah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa faktor utama penyebab adanya perubahan cuaca yang ekstrim adalah musim kemarau yang menyebabkan fenomena la niña, pembawa udara dingin angin muson timur menuju Indonesia.
Di samping itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perubahan cuaca yang ekstrim, terutama suhu dingin berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh, seperti mudah terkena flu, kulit kering, dan hipotermia. Maka dari itu, kita harus menjaga kesehatan diri dengan memakai pakaian hangat saat keluar rumah, mengkonsumsi makanan-minuman hangat, dan memastikan jendela rumah tertutup rapat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BMKG