Jumat, 12 JULI 2024 • 17:16 WIB

5 Alasan Jadikan Emas sebagai Sumber Investasi: Tengok, biar Gak Nyesel!

Author

Ilustrasi emas batangan (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)

INDOZONE.ID - Investasi penting di era modern, demi kehidupan yang sejahtera. Lalu, apa investasi yang bagus di masa sekarang? Emas bisa menjadi jawabannya.

Berinvestasi dalam emas dapat memberimu perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Hal ini juga dapat mendiversifikasi portofolio investasi dan mengurangi risiko secara keseluruhan. Sebab, potensi jatuhnya nilai emas relatif rendah ketimbang investasi lainnya. 

Ilustrasi emas. (Pixabay).

Selain itu, emas mempertahankan nilai intrinsik dari waktu ke waktu, menjaga kekayaan melalui berbagai kondisi ekonomi, seperti yang digunakan dalam industri tertentu.

Baca Juga: Kisruh Warisan Keluarga di Karawang: Anak Minta Rp500 Miliar dan Emas 50 Kg dari Ibunya

Emas juga tidak menimbulkan korosi yang menyebabkan nilainya hilang. Apalagi, emas memiliki warna yang unik dan indah, berbeda dengan logam lainnya.

Berikut 5 alasan lebih baik berinvestasi pada emas:

1. Dolar AS Makin Lemah ketimbang Emas

Meski dolar AS adalah salah satu mata uang cadangan terpenting di dunia, ketika nilainya jatuh, ini menjadi titik balik yang mendorong banyak orang mencari keamanan dengan beralih kepada emas, sehingga menaikkan harga emas.

2. Terhindar dari Masalah inflasi

Emas bisa menjadi pelindung terhadap inflasi karena harganya cenderung naik ketika biaya hidup meningkat. Investor secara berkala dapat melihat harga emas melonjak dan pasar saham anjlok saat sedang terjadi inflasi tinggi. 

Baca Juga: Bappenas dan IFN Dorong agar Rencana Pembangunan Indonesia Emas 2025-2045 Akomodasi Ide-ide Pemuda

Hal ini karena ketika mata uang fiat kehilangan daya belinya karena inflasi, harga emas cenderung dalam satuan mata uang tersebut dan naik seiring dengan mata uang lainnya.

Selain itu, emas dipandang sebagai penyimpan nilai yang baik, sehingga masyarakat umum lebih terdorong untuk membeli emas ketika mereka yakin, bahwa mata uang lokal mereka sedang kehilangan nilainya. 

Ilustrasi emas batangan (Unsplash)

Namun, perlu diperhatikan, bahwa semua pasar dan kondisi ekonomi sedang mengalami transisi menuju era digitalisasi dan aturan-aturan yang mungkin saat ini mungkin tidak berlaku lagi di masa depan.

Baca Juga: Peringati Harlah, GP Ansor Gelar Gowes 90 Kilometer Sebagai Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

3. Antisipasi Ketidakpastian Geopolitik

Emas mempertahankan nilainya, tidak hanya saat ketidakpastian finansial, tetapi juga ketika ketidakpastian geopolitik. Komoditas ini sering disebut sebagai “komoditas krisis” karena orang-orang mengungsi ke tempat relatif aman ketika ketegangan dunia meningkat. 

Pada saat seperti itu, kinerja emas sering mengungguli investasi lainnya. Harganya sering kali naik paling tinggi ketika kepercayaan terhadap pemerintah sedang rendah.

4. Pasokan Emas Terbatas sehingga Lebih Berharga

Perlu diketahui, emas bukan komoditas yang mudah diproduksi. Emas merupakan bahan tambang yang terbatas jumlahnya.

Baca Juga: Terjun Bebas! Harga Kripto, Emas, dan Perak Anjlok Akibat Serangan Iran ke Israel

Selain itu, sebagian besar pasokan emas yang masuk di pasar sejak 1990-an berasal dari penjualan emas batangan oleh brankas bank sentral global yang jumlahnya terbatas. 

Ditambah lagi, penjualan oleh bank sentral global melambat secara signifikan pada 2008. Saat yang sama, sejak awal 2000, produksi emas baru telah mengalami penurunan.

5. Permintaan yang Selalu Meningkat

Pada tahun-tahun sebelumnya, peningkatan kekayaan negara-negara berkembang, mendorong permintaan emas. Di banyak negara, emas merupakan bagian integral dari budaya. Di Tiongkok, tempat emas batangan merupakan bentuk tabungan tradisional, permintaan akan emas tetap tinggi. 

Baca Juga: Datangi Ormas PUI, Kapolri Sebar Sembako hingga Bicara Visi Indonesia Emas 2045

Sementara itu, di Indonesia, sudah banyak ditemukan bukti, bahwa penggunaan emas merupakan yang yang sering dijumpai sejak dahulu kala.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Investopedia.com