INDOZONE.ID - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Indonesia Future Network (IFN), mendorong agar ide-ide anak muda diakomodasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia Emas 2025-2045.
Hal ini dinilai penting agar kualitas hidup generasi muda menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan Indonesia.
"Kami membuat Indonesia Future Network untuk memastikan partisipasi dan representasi orang muda dapat diakomodir dalam penyusunan dan implementasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia Emas 2025-2045," kata Co Inisiator IFN, Doni Adhitia, dalam pernyataan tertulis yang diterima Indozone di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Baca Juga: Bahas Indonesia Emas Di Rapim, Kapolri Tekankan Persatuan-Kesatuan Jadi Modal Utama
Permuataan ini disampaikan Doni dalam forum dialog eksklusif bertema Future Policy, yang digelar IFN dan Bappenas, di Kantor Bappenas, Kuningan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Adapun IFN adalah organisasi kolaborasi antara Kemenpora, Bappenas, KSP, Pijar Foundation dan Perkumpulan Warga Muda.
"IFN future Policy tidak hanya membahas isu-isu masa depan, tapi juga menyiapkan metodologi tata kelola kebijakan yang relevan dengan dinamika masa depan," kata Doni yang juga merupakan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden.
Hal senada disampaikan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Menurutnya, pembangunan menuju Indonesia Emas tak main-main, sehingga perlu rencana yang realistis dan terukur untuk mewujudkannya.
"Indonesia 2045 itu perlu realistik dan terukur bagi bangsa Indonesia dengan memformulasikan dengan baik," katanya.
"Kita perlu punya problem statement yang clear agar kita bisa mengurai masalah-masalah dengan solusi yang tepat. Ini perlu perencanaan yang baik dan partisipatif," sambungnya.
Suharso juga tak menutup mata tentang perlunya perhatian kepada generasi muda. Perhatian itu adalah salah satu cara Indonesia tak terjerat dalam middle income trap.
"Kita perlu meningkatkan human capital indeks dengan meningkatkan kualitas hidup generasi muda melalui kesehatan dan pendidikan," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release