Kamis, 06 JUNI 2024 • 09:06 WIB

Menteri Dalam Negeri, Tiko Karnavian Menekankan ASN Tidak Dipaksa Pindah ke IKN!

Author

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (Puspen Kemendagri)

INDOZONE.ID - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menekankan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) siap berpindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Akan tetapi, Tito menyatakan bahwa ia tidak akan memaksa para Aparatur Sipil Negara (ASN) di kementeriannya untuk ikut serta dalam perpindahan tersebut.

"Kami sudah siap dan juga meminta kesediaan, tapi kami tidak ingin memaksa," ujar Tito kepada wartawan saat memberikan pernyataan pers di kawasan IKN, Rabu (5/6/2024).

Tito telah menyampaikan kepada para pegawainya bahwa pindah ke IKN akan menjadi pengalaman baru yang berharga.

Baca Juga: Kemendagri Sebut PNS Gaji 8 Juta Per Bulan Miskin, Netizen: Yang Gaji UMR Berarti Melarat

Namun, Tito juga memahami bahwa tidak semua pegawai dalam kondisi yang memungkinkan untuk pindah, terutama mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak kecil.

"Salah satu dorongan yang kami berikan adalah bagi mereka yang ingin mendapatkan pengalaman baru dan yang belum berkeluarga. Bagi yang sudah berkeluarga dan anak-anaknya sudah besar dan mandiri, bisa ikut," ujarnya.

"Namun, bagi yang memiliki anak kecil, pindah sekarang bisa mengganggu pendidikan anak-anak mereka. Harus menunggu sampai sekolah-sekolah selesai," sambungnya.

Ketika ditanya tentang insentif bagi pegawai yang bersedia pindah, Tito tidak memberikan rincian spesifik.

Tetapi, ia menekankan bahwa pindah ke tempat baru seperti menjalani ujian promosi.

Baca Juga: 4 Fakta Kepala dan Wakil Otorita IKN Mengundurkan Diri

"Menurut saya, insentifnya adalah bahwa ini seperti ujian promosi. Mereka yang bersedia pindah adalah orang-orang yang memiliki jiwa pejuang," katanya.

Tito kemudian menceritakan pengalamannya saat masih aktif di Kepolisian. Ia sering ditempatkan di wilayah yang penuh tantangan dan selalu berhasil, sehingga mendapatkan promosi.

"Ini sama seperti pengalaman saya dulu saat menjadi Kapolri di daerah-daerah yang berat, seperti Poso dan Papua. Itu menjadi prioritas bagi saya. Berhasil, naik pangkat. Berhasil lagi, naik pangkat," katanya.

"Situasinya sama, saya sudah mengumumkan bahwa Kemendagri memiliki hampir 6.000 pegawai. Dari jumlah itu, sudah hampir 200 orang yang bersedia bersaing untuk pindah ke sini," tambahnya.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram @lambe_turah