9 Fakta Tewasnya Presiden Iran Raisi: Dari Dampak Politik Hingga Proses Pemilu Dalam 50 Hari
INDOZONE.ID - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, seorang tokoh garis keras dan sekutu dekat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, tewas dalam kecelakaan helikopter.
Insiden ini menambah ketidakstabilan politik di Iran yang tengah menghadapi berbagai krisis. Berikut 9 fakta tewasnya Presiden Iran Raisi, dampak politik hingga proses pemilu dalam 50 hari.
Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Raisi
Pada 20 Mei 2024, helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan enam penumpang lainnya jatuh di pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan. Helikopter tersebut ditemukan pada Senin pagi (20/5) setelah pencarian intensif di tengah badai salju.
Kecelakaan ini terjadi dalam cuaca buruk, mengakibatkan puing-puing helikopter terbakar dan seluruh penumpang tewas.
Pengumuman Kepemimpinan Sementara
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan Wakil Presiden Mohammad Mokhber sebagai presiden sementara, mengingat posisi strategis Raisi sebagai calon pengganti Khamenei.
Khamenei juga menyatakan lima hari berkabung nasional untuk menghormati Raisi dan memberikan penghormatan kepada rakyat Iran.
Tantangan Internal dan Eksternal Iran
Kecelakaan ini terjadi di tengah ketidakpuasan yang meningkat di Iran terkait berbagai masalah politik, sosial, dan ekonomi. Iran menghadapi tekanan internasional atas program nuklirnya dan hubungan militer yang semakin dalam dengan Rusia, terutama setelah serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober tahun lalu, yang memicu konflik di Gaza.
Baca Juga: 4 Fakta Jatuhnya Helikopter yang Membawa Presiden Iran Raisi
Reaksi Internasional
Pihak berwenang Israel dan Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam kecelakaan tersebut. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyampaikan dukungan bagi rakyat Iran dalam perjuangan mereka untuk hak asasi manusia dan kebebasan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyatakan tidak mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Pemilihan Presiden yang Akan Datang
Menurut konstitusi Iran, pemilihan presiden baru harus diadakan dalam waktu 50 hari. Proses pemilihan ini akan diawasi oleh Dewan Penjaga, yang sering kali mendiskualifikasi calon moderat dan konservatif terkemuka, sehingga kebijakan Iran kemungkinan besar tidak akan berubah secara signifikan.
Tanggapan dari Dalam Negeri
Para pendukung pemerintah berkumpul di masjid-masjid dan lapangan untuk berdoa bagi Raisi, tetapi kehidupan sehari-hari sebagian besar tidak terganggu.
Banyak warga Iran menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap kematian Raisi, mengungkapkan bahwa mereka lebih khawatir tentang masalah ekonomi dan sosial yang mereka hadapi sehari-hari.
Baca Juga: Presiden Iran, Ebrahim Raisi Dinyatakan Meninggal Dunia dalam Insiden Helikopter Jatuh
Penyebab Kecelakaan dan Kondisi Helikopter
Gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan bahwa helikopter Bell 212 buatan AS menabrak puncak gunung. Iran pernah menjadi pembeli utama helikopter Bell sebelum revolusi Islam 1979, namun sanksi bertahun-tahun membuat Iran sulit mendapatkan suku cadang atau memperbarui armada pesawatnya.
Helikopter tersebut jatuh saat Raisi kembali dari kunjungan resmi ke perbatasan Azerbaijan untuk meresmikan Bendungan Qiz-Qalasi.
Dampak Politik dari Kematian Raisi
Sejak menjabat, Raisi telah memperketat hukum moral, mengawasi penindakan keras terhadap protes anti-pemerintah, dan bernegosiasi keras dalam pembicaraan nuklir dengan negara-negara besar. Kepemimpinannya telah membawa semua cabang kekuasaan di bawah kendali garis keras.
Namun, protes besar-besaran setelah kematian Mahsa Amini (perempuan asal Iran) dalam tahanan polisi dan kegagalan untuk memperbaiki ekonomi Iran telah mempengaruhi popularitas Raisi.
Masa Depan Politik Iran
Ali Bagheri Kani diangkat sebagai pelaksana tugas menteri luar negeri, dan upacara pemakaman untuk Raisi akan diadakan di beberapa kota besar Iran. Pesan belasungkawa datang dari negara-negara tetangga dan sekutu regional Iran, termasuk Rusia dan kelompok militan Hamas. Kematian Raisi meninggalkan pertanyaan besar tentang masa depan politik Iran dan siapa yang akan menggantikan Khamenei sebagai pemimpin tertinggi.
Kecelakaan tragis yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi menambah ketidakpastian di Iran yang tengah menghadapi berbagai krisis. Sementara proses pemilihan presiden baru berlangsung, rakyat Iran dan dunia internasional menunggu untuk melihat bagaimana politik di negara tersebut akan berkembang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters.com