Selasa, 14 MEI 2024 • 12:50 WIB

Korban Tewas Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Meningkat Menjadi 52 Orang

Author

Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat ( Antara Foto/Iggo El Fitra)

INDOZONE.ID - Jumlah korban tewas akibat banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumatera Barat meningkat menjadi 52 orang dan lebih dari 3.000 orang telah dievakuasi, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto pada Selasa (14/5).

Jumlah Korban dan Kerusakan

Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat (Antara Foto/Iggo El Fitra)

Jumlah korban tewas akibat banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumatera Barat terus bertambah, mencapai 52 orang pada Selasa (14/5). Hujan deras yang mengguyur pada Sabtu malam (11/5) memicu bencana ini, menyebabkan aliran lahar dingin dengan campuran lumpur, abu vulkanik, dan reruntuhan batu yang mengalir dari Gunung Marapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Sumatera. Sebelumnya, lebih dari 20 orang tewas saat Marapi meletus pada Desember 2023 lalu.

Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan lahan pertanian. Sebanyak 249 rumah dan 225 hektar lahan, termasuk sawah, rusak parah. Sebagian besar jalan utama di tiga daerah, yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang terdampak juga rusak berat. Banjir mulai surut pada hari Minggu (12/5), namun upaya pemulihan masih terus berlangsung.

Baca Juga: Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar Tewaskan 37 Orang, Ini Penyebabnya

Evakuasi dan Upaya Penanggulangan

Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat (Antara Foto/Sigit Putra)

Sebanyak 3.396 orang telah dievakuasi ke bangunan-bangunan terdekat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyatakan bahwa BNPB telah mendistribusikan bantuan berupa tenda, selimut, makanan, paket kebersihan, toilet portabel, dan alat pemurni air. Namun, proses distribusi bantuan terhambat oleh jalan yang tertutup lumpur dan puing-puing.

Baca Juga: Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sumatera Barat, 37 Orang Meninggal Dunia

Tim penyelamat lokal, polisi, dan militer terus bekerja keras untuk mencari 17 orang yang masih hilang. Mereka juga berfokus pada pembersihan jalan-jalan utama dari lumpur, kayu, dan batu besar yang terbawa banjir ke pemukiman.

Bencana di Sumatera Barat menunjukkan betapa rentannya wilayah tersebut terhadap banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi serta aktivitas vulkanik. Upaya pemulihan terus dilakukan oleh pihak berwenang dan relawan untuk membantu korban yang terdampak. Dukungan dan perhatian dari seluruh masyarakat sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters.com