Senin, 22 JANUARI 2024 • 08:50 WIB

Jadi Sorotan Adu Argumen di Debat Cawapres, Berikut Fakta Greenfield Nikel di Indonesia

Author

Ilustrasi nikel.

INDOZONE.ID - Pada Debat Cawapres yang berlangsung Minggu (21/1/2024), perbincangan tentang nikel di Indonesia menjadi pusat perhatian.

Seiring dengan pesatnya perkembangan kendaraan listrik, nikel telah menjadi komoditas primadona sebagai bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.

Dalam konteks ini, kegiatan penambangan nikel tumbuh secara masif, didorong oleh kebijakan pemerintah dalam agar berbagai perusahaan membangun smelter nikel.

Namun, pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana pasokan nikel Indonesia menghadapi tuntutan ini?

Rita Susilawati, Sekretaris Badan Geologi, memberikan pandangan yang menarik. Dia menyatakan bahwa lokasi tambang baru nikel masih memiliki potensi yang sangat luas. Menurutnya, berdasarkan formasi potensi pembawa nikel, luas wilayahnya mencapai 2 juta hektar (ha).

"Lokasi yang berpotensi greenfield nikel masih cukup luas, dilihat dari formasi potensi pembawa nikel yaitu 2 juta hektar," ungkapnya dalam konferensi pers online pada Jumat (19/1/2023).

Baca Juga: Penduduk Hutan Halmahera Menolak Aktivitas Tambang Nikel, Hadapi dan Halangi Bulldozer yang Mau Masuk

Namun, apa yang menarik adalah bahwa dari luas wilayah tersebut, hanya 800 ribu hektar yang telah menjadi wilayah tambang baru dengan izin usaha pertambangan (IUP). Hal ini mengindikasikan bahwa sekitar 1,2 juta hektar wilayah lainnya masih belum dieksplorasi.

"Saat ini baru 800 ribu saja yang sudah menjadi IUP sehingga masih ada potensi 1,2 juta yang belum dieksplorasi," jelasnya.

Ilustrasi tambang nikel.

Pertanyaannya, bagaimana potensi eksplorasi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan nikel yang terus berkembang, terutama dalam konteks boomingnya industri kendaraan listrik?

Dalam pandangan para ahli, langkah strategis yang diperlukan melibatkan sinergi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan sektor industri.

Perlu adanya kebijakan yang mendukung dan berkelanjutan untuk pengelolaan tambang nikel, termasuk pemanfaatan teknologi terbaru untuk ekstraksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Ajukan Banding usai Indonesia Kalah Gugatan Nikel di WTO

Dalam konteks global, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam pasokan nikel, terutama dengan menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan keberlanjutan lingkungan.

Namun, tantangan dalam pengelolaan sumber daya dan dampak lingkungan harus diatasi dengan solusi inovatif yang melibatkan semua pemangku kepentingan.

Dengan begitu, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan industri kendaraan listrik yang terus meningkat, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan kontribusi positif pada ekonomi nasional.

Selanjutnya, sumber daya nikel Indonesia dapat menjadi tulang punggung dalam mendukung transisi global menuju kendaraan berbasis listrik.

Writer: Putri Octavia Saragih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Konferensi Pers Badan Geologi