Rabu, 27 DESEMBER 2023 • 14:03 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada terhadap Potensi Cuaca saat Natal dan Tahun Baru 2024

Author

Logo BMKG.

INDOZONE.ID - Memasuki akhir tahun, Nataru atau Natal dan Tahun Baru menjadi momen libur panjang untuk melakukan berbagai aktivitas bersama keluarga.

Melalui siaran pers pada (23/12/23), BMKG menginformasikan adanya beberapa perkembangan perubahan cuaca di berbagai wilayah Indonesia sebagai akibat dari kondisi-kondisi tertentu.

Perubahan Cuaca

BMKG merilis analisis terkait kemungkinan adanya hujan dengan intensitas lebat serta potensi suhu panas terik yang dapat terjadi di sebagian wilayah Indonesia selama periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024.

Baca Juga: Survei Usai Debat Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul, Dibuntuti Ganjar-Mahfud

Berikut ini merupakan penjelasan terhadap beberapa fenomena dinamika kondisi iklim di Indonesia:

Disampaikan bahwa sirkulasi angin yang terjadi di Laut Cina Selatan menjadi penghambat aliran massa udara basah dari Asia ke wilayah Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan potensi hujan lebat masih stagnan di wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat.

Sirkulasi di LCS ini digambarkan menjadi Bibit Siklon Tropis 18W yang arah pergerakannya dari barat menuju daratan Semenanjung Malaysia. Sirkulasi tersebut hanya menimbulkan kemungkinan rendah menjadi sistem siklon tropis.

Memasuki akhir tahun, Nataru atau Natal dan Tahun Baru menjadi momen libur panjang untuk melakukan berbagai aktivitas bersama keluarga.

Sirkulasi angin di LCS ini memberikan pengaruh terhadap kurangnya potensi pertumbuhan awan di wilayah selatan ekuator, keadaan tersebut diperkuat dengan adanya fase kering fenomena MJO atau Madden Jullian Oscillation di sebagian wilayah Indonesia.

Hal ini menimbulkan kurangnya tutupan awan pada siang hari sehingga berakibat pada siang hari dengan kondisi suhu cukup panas dan terik yaitu berkisar pada 35°-37°C. Kondisi tersebut diperkirakan akan terjadi hingga 3 hari ke depan pada sebagian wilayah Jawa - Nusa Tenggara.

Baca Juga: Mau Rayakan Tahun Baru 2024 di Car Free Night Jakarta? Cek Dulu Lokasi Kantong Parkirnya

Potensi Hujan Dalam Satu Pekan Kedepan

BMKG melakukan analisis terhadap potensi dinamika atmosfer dan adanya sinyal aktif fenomena Gelombang Rossby di wilayah selatan ekuator dalam sepekan ke depan.

Disimpulkan terdapat potensi hujan sedang hingga hujan lebat pada periode 23 Desember 2023 - 1 Januari 2024 untuk sebagian wilayah diantaranya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Berikut ini merupakan rangkuman informasi terkait potensi Abu Vulkanik pada beberapa gunung aktif di Indonesia:

1. Gunung Marapi

Gunung Marapi adalah yang berada di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Hasil pengamatan oleh BMKG yang dilakukan di titik pos pemantauan Gunung Marapi pada (22/12/23) pukul 12.19 WIB, disampaikan bahwa tidak ada abu vulkanik yang terekam. Kode warna penerbangan adalah orange atau memiliki potensi berbahaya untuk penerbangan.

Melalui berita SIGMET, terdapat dampak abu vulkanik yang mencapai ketinggian sekitar 5500 meter, dan abu tersebut bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 9 km per jam. Terdapat lapangan penerbangan terdekat yang berpotensi terkena dampak adalah Bandara Internasional Minangkabau, Bandara Padang Panjang, dan Bandara Tabing.

2. Gunung Semeru

Gunung Semeru merupakan gunung yang berada di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Hasil pengamatan BMKG dari Pos Pemantauan Gunung Semeru pada (23/12/23) pukul 07.23 WIB, disampaikan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14323 feet (4476 meter) dengan kode warna penerbangan orange atau memiliki potensi berbahaya untuk penerbangan.

Arah pergerakan abu vulkanik ke arah Barat Daya dengan warna putih hingga abu-abu dengan intensitas pekat. Melalui berita SIGMET, dampak yang dihasilkan ketinggian sekitar 4200 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 19 km per jam. Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang dilaporkan terkena dampak abu vulkanik.

3. Gunung Dukono

Gunung Dukono merupakan gunung yang berada di Popilo Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Hasil pengamatan oleh BMKG yang dilakukan dari Pos Pemantauan Gunung Dukono pada (19/12/23) pukul 07.08 WIT, disampaikan bahwa ada kemungkinan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 10333 feet (3229 meter) ditandai dengan kode warna penerbangan Orange yang berarti ada potensi berbahaya.

Terdapat abu vulkanik yang bergerak ke arah Timur dengan warna putih hingga abu-abu pekat. Melalui berita SIGMET, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 2438 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 19 km per jam. Namun, lapangan penerbangan dari lokasi terdekat tidak menunjukkan adanya potensi terdampak abu vulkanik.

4. Gunung Ibu

Gunung Ibu merupakan gunung yang berada di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Melalui pengamatan dari pos pemantauan Gunung Ibu pada (17/12/23) pukul 19.02 WIT. BMKG menyampaikan terdapat erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 7440 feet (2325 meter) dengan kode warna penerbangan Orange atau potensi berbahaya untuk penerbangan.

Digambarkan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah Tenggara dengan warna abu-abu pekat. Melalui berita SIGMET, intensitas udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3048 meter yang bergerak ke arah Selatan dengan kecepatan 9 km per jam. Tidak ada lapangan penerbangan terdekat yang terkena dampak.

5. Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi merupakan gunung yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam pengamatan BMKG dari pos pemantauan Gunung Lewotobi pada (23/12/23) pukul 07.14 WIT. Disampaikan akan ada kemungkinan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 9869 feet (3084 meter).

Hal ini ditandai dengan kode warna penerbangan Orange yang berarti memiliki potensi membahayakan untuk penerbangan. Diterangkan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah Utara dengan warna abu-abu pekat. Melalui berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3352 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 19 km per jam. Namun tidak ada lapangan udara terdekat yang terdampak.

Imbauan

BMKG menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode NATARU 2023/2024. Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca dan peringatan dini cuaca lebih lengkap melalui aplikasi resmi @InfoBMKG maupun website https://bmkg.go.id.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bmkg.go.id