Menyedihkan Bayi-bayi Prematur di Gaza Kedinginan Tak Ada Listrik untuk Menyalakan Inkubator
INDOZONE.ID - Bayi-bayi prematur berbaring berdampingan, beberapa dibungkus dengan kain hijau yang ditempelkan seadanya di sekelilingnya untuk menghangatkan badan.
Sementara yang lain hanya mengenakan popok, sebuah gambaran kerentanan, hidup mereka dalam bahaya besar setiap menitnya.
Bayi-bayi yang baru lahir diletakkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di rumah sakit Al-Shifa di Gaza setelah pemadaman listrik, di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina pada 12 November 2023.
Bayi-bayi yang baru lahir itu berada di bawah perawatan petugas medis yang kelelahan di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, yang dikepung oleh tank-tank Israel yang bertempur melawan pejuang Hamas, dan tidak memiliki listrik, air, makanan, obat-obatan, dan peralatan.
"Kemarin disini ada 39 bayi dan hari ini menjadi 36 bayi," kata Dr Mohamed Tabasha, Kepala Departemen Pediatrik di RS Al-Shifa, dikutip dari Reuters, Senin (13/11/2023).
"Saya tidak bisa mengatakan berapa lama mereka bisa bertahan. Saya bisa kehilangan dua bayi lagi hari ini, atau dalam satu jam," katanya.
Bayi-bayi prematur, yang masing-masing memiliki berat kurang dari 1,5 kg. Dalam beberapa kasus hanya 700 gram atau 800 gram dan harus berada di inkubator di mana suhu dan kelembabannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Namun, mereka harus dipindahkan ke tempat tidur biasa pada akhir pekan karena kekurangan listrik.
"Saya tidak pernah menyangka bahwa saya akan menempatkan 39 bayi berdampingan di tempat tidur, masing-masing dengan penyakit yang berbeda, dan dalam kondisi kekurangan tenaga medis dan susu," kata Tabasha.
Bayi-bayi itu terlalu kedinginan, dan suhunya tidak stabil karena pemadaman listrik. Selain itu juga tidak adanya tindakan pengendalian infeksi, sehingga bayi saling menularkan virus dan tidak memiliki kekebalan.
Imbas pemadaman listrik, tidak ada lagi cara untuk mensterilkan susu dan dot botol mereka sesuai standar yang disyaratkan. Akibatnya, beberapa anak terkena gastritis dan menderita diare dan muntah-muntah, yang berarti risiko dehidrasi akut.
Israel melancarkan serangan militernya untuk menghancurkan Hamas. Ribuan warga Gaza telah terbunuh dan lebih dari separuh penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal akibat serangan gencar Israel.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators