Ilustrasi rumah sakit. (Pexels/Pixabay)
INDOZONE.ID - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengunjungi RSUD Cengkareng di Jakarta Barat pada Jumat, 23 Mei 2025, dalam rangka menindaklanjuti keluhan yang disampaikan oleh masyarakat setempat.
"Jadi warga mengadu lewat Instagram saya, makanya saya coba respons. Hari ini ketemu lah dengan yang bersangkutan. Jadi, pada prinsipnya, suami dari ibu ini butuh ruangan HCU," kata Kenneth seperti dikutip pada Minggu (25/5/2025).
Menurut Kenneth, ada warga yang mengadukan kasus suaminya, Kusumah Sandi, yang didiagnosis menderita virus saraf dan infeksi tulang belakang.
Warga tersebut bernama Sri Astuti yang menyampaikan keluhan tersebut langsung kepada Kenneth.
Baca Juga: Polri Buka Posko Kecelakaan Maut di RSUD Ciawi, Kumpulkan Data Korban Identifikasi
Menurut Kenneth, pada Kamis, 22 Mei malam, RSUD Cengkareng masih mengalami keterisian ruangan HCU yang penuh, sehingga pasien Kusumah belum bisa mendapatkan perawatan di ruangan tersebut karena ketersediaannya tidak ada.
Keluhan pasien di RSUD Cengkareng. (Press Release)
"Jadi memang dari semalam penuh ya (ruangan HCU). Setelah itu saya panggil pimpinan rumah sakit, Dokter Lysbeth Pandjaitan. Dia lagi rapat, lalu ditinggal rapatnya, dia turun ke bawah. Alhamdulillah, puji Tuhan, saya melihat respon dari RSUD Cengkareng ini sangat bagus," jelasnya.
Usai bertemu langsung dengan pihak keluarga pasien dan berkoordinasi dengan pihak RSUD, pasien langsung dipindahkan ke HCU sekira pukul 11.00 WIB.
Kenneth memberikan apresiasi atas respons cepat yang diberikan oleh RSUD Cengulan di bawah pimpinan Dokter Lysbeth.
Menurutnya pelayanan di rumah sakit harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kalau menurut saya kan pelayanan ini kembali kepada hati saja. Semua aturan sudah ada. Jadi intinya aturan itu dilaksanakan saja," imbuhnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Detail Pelayanan Kesehatan di RSUD Tamiang Layang
Direktur Utama RSUD Cengkareng, Dokter Lysbeth Pandjaitan, membenarkan bahwa ruangan HCU pada malam sebelumnya memang sudah penuh dan tidak ada ketersediaan tempat untuk pasien baru.
"Pagi ini kita cek sudah kosong dan bisa. Dengan adanya kunjungan ini, mudah-mudahan bisa bekerja sama lagi dengan baik dapat melayani masyarakat dengan lebih cepat dan tepat," ujar dia.
Selanjutnya, mengenai antrian di ruangan IGD, Lysbeth menjelaskan pihaknya memiliki bed management system (sistem manajemen tempat tidur).
"Untuk daftar antrian pasien yang untuk IGD, kami memiliki namanya sistem manajemen bed yang mengatur pasien yang datang, jam berapa kemudian di ruangan, diatur juga apakah ada ketersediaan bed-nya. Mereka mengkomunikasikan secara digital dan juga by phone," ujar Lysbeth.
Menurut Lysbeth, pasien yang datang melalui IGD biasanya membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk mendapatkan ruangan yang tersedia.
"Tapi memang untuk beberapa pasien yang butuh ruangan seperti ICU atau HCU, itu yang waktu perawatannya untuk ICU lama, kita butuh manajemen yang lebih baik lagi, tapi kita bisa atur," pungkas Lysbeth.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release