Kategori Berita
Media Network
Kamis, 22 MEI 2025 • 14:15 WIB

Imbas Kebakaran, 3 Kontainer Angkut Bahan Garmen di Sleman Gagal Ekspor dan 1800 Karyawan Dirumahkan: Ini Respons Pemkab

 
INDOZONE.ID - Kebakaran hebat yang melanda bangunan pabrik garmen, PT Mataram Tunggal Garment (MTG) di Dusun Balong, Kalurahan Donoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, pada Rabu 21 Mei 2025, dini hari WIB, menyebabkan pengiriman tiga kontainer bahan jadi siap ekspor dibatalkan. 

Hal ini dikatakkan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa dalam jumpa pers di kantornya, pada Rabu 21 Mei 2025.

"Tadi memang ada info dari PT bahwa sebenarnya pagi ini ada tiga kontainer yang akan masuk di gedung itu untuk mengangkut bahan jadi yang sudah siap ekspor. Tapi, karena ini kejadian ini semuanya dibatalkan," kata Danang Maharsa.

Tidak hanya itu, ribuan karyawan yang didominasi perempuan usia produktif itu turut imbas dari peristiwa tersebut.
 
Akibatnya, total 1.800 karyawan saat ini dirumahkan tanpa ada kepastian batas waktu sampai kapan. Alasan dirumahkan untuk keamanan dan belum pulihnya fasilitas produksi.

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih, menyatakan telah mendorong adanya perjanjian bipartit antara manajemen dan perwakilan pekerja, untuk memastikan hak-hak karyawan tetap terlindungi selama masa non-aktif.
 
BACA JUGA Polemik Ijazah Jokowi: Sidang Perdana Gugatan Rektor-Dekan UGM di PN Sleman Digelar Hari Ini

"Karena ini kondisi kan belum kondusif ya, kami belum bisa koordinasi detail dengan management, jadi arahnya nanti kami untuk mendorong dilakukannya bipartit terjadi kesepakatan terhadap pekerja yang dirumahkan ini bagaimana hak dan ketentuannya perlu disepakati. Ini agar tak timbul masalah di kemudian hari," tegas Sutiasih.

"Kami juga siap mendampingi apabila terjadi mediasi hubungan industrial. Syukur sudah bisa tercapai kesepakatan nanti," sambungnya.
 
BACA JUGA Kebakaran Perusahaan Tekstil di Sleman Hari Ini, MPBI DIY Minta Perusahaan Tetap Penuhi Hak Para Karyawannya

Pihaknya juga membuka layanan konsultasi dan pengaduan di Kantor Disnaker bagi pekerja terdampak, serta menyiapkan skema pelatihan dan bantuan sosial jika ke depan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Kalo konsultasi setiap hari kami siap di Disnaker lantai 2 baik itu offline pasti akan layani. Kalau nanti bila terjadi PHK dan karyamannya mau bekerja lagi kami siap fasilitasi," pungkas Suatiasih.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Imbas Kebakaran, 3 Kontainer Angkut Bahan Garmen di Sleman Gagal Ekspor dan 1800 Karyawan Dirumahkan: Ini Respons Pemkab

Link berhasil disalin!