Ilustrasi pengguna aset kripto
INDOZONE.ID - Kripto adalah salah satu aset digital atau mata uang digital yang dapat digunakan untuk bertransaksi antarpengguna yang dijamin dengan kriptografi sehingga tidak dapat dipalsukan atau digandakan.
Hingga saat ini, aset kripto telah digunakan oleh jutaan orang dari seluruh dunia karena harganya yang terus naik. Dan karena alasan itu pula kripto banyak diminati.
Beberapa mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini antara lain adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether USDt (USDT), XRP (XRP), dan BNB (BNB). Tapi bagaimana tren penggunanya?
Di Indonesia pengguna kripto cenderung meningkat. Data dari Otoritas Jasa Keuangan pada Februari 2025 mencatat terdapat peningkatan sebesar 3% dari bulan sebelumnya, menjadi 13,31 juta pengguna.
Hal berbeda terjadi di negara lain. Di beberapa negara, salah satunya Inggris, aset kripto justru kehilangan daya tarik karena dinilai berisiko.
Data dari Financial Conduct Authority (FCA), salah satu badan yang mengatur keuangan di Inggris, menyebutkan bahwa terjadi penurunan jumlah orang yang memiliki mata uang kripto.
Tahun 2022, pengguna kripto di Inggris mencapai 3,1 juta atau sekitar 5,8 persen tapi kemudian mengalami penurunan menjadi 2,3 juta atau menjadi 4,3 persen.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Tewaskan 100 Orang, Operasi Militer Besar Dimulai Lagi
Penurunan pengguna mata uang kripto tersebut sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya menyimpan uang pada instrumen semacam itu.
Temuan FCA, seperti dikutip This Is Money pada tahun 2022, menyebutkan bahwa 65% orang yang memiliki aset kripto memiliki kekhawatiran akan kehilangan aset mereka.
Persentase ini terus meningkat menjadi 75%. Artinya, makin banyak pemilik aset kripto yang menyadari bahwa mereka bisa kehilangan semua uang mereka pada instrumen tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: This Is Money UK