Kategori Berita
Media Network
Jumat, 21 MARET 2025 • 11:30 WIB

Yogyakarta Jamin Stok Pangan Aman Jelang Lebaran 2025, tapi Daya Beli Turun Jadi Tantangan

Walikota Yogyakarta Hasti Wardoyo saat menemani Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri dalam kunjungannya ke Pasar Prawirotaman Kota Yogyakarta pada Jumat (21/3/2025)

INDOZONE.ID - Untuk menjaga kelangkaan dan fluktuatif harga bahan pangan pokok (bapok), seperti telur dan daging selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 H, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar mengaku telah bekerja-sama dengan daerah lain.

"Untuk daerah-daerah nanti yang membantu Kota Yogya soal pangan atau sebagai penyokong jika ada lonjakan harga disini itu Bantul, Sleman, dan Magelang, utamanya Muntilan. Kemudian kalau telur ya dari Blitar pastinya," kata Veronica kepada wartawan saat ditemui di Pasar Prawirotaman, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga: Harga Bapok Meroket Drastis, DPRD DIY Ingatkan Jangan Hanya Ada Minyak dan Beras di Pasar Murah

"Daerah tersebut sudah siap karena kami juga bermitra dengan mereka sejak tahun 2024 ya," sambungnya.

Veronica menyebut, terhadap ketahanan pasokan bapok dari Bulog dapat sampai tiga bulan ke depan.

"Sampai sekarang semuanya (bapok) masih aman. Dari Bulog aja ketahanannya sampai 3 bulan ke depan. Kemudian minyak juga sampai 2 bulan ke depan," imbuhnya.

Menurut dia, dari Bulog juga terus diupayakan operasi khusus pasar.

"Ada di 4 titik dan diakuinya sudah dilakukan operasi pasar. Mungkin kita harus akan pemantauan sampai hari raya," katanya.

Selain itu, Veronica menambahkan bahwa Kota Yogyakarta sudah mendapat support dari RNI PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). RNI merupakan BUMN Holding Pangan yang bertransformasi menjadi ID FOOD. 

"Kemarin kami juga mendapat dari support dari RNI karena mendapat tugas dari BUMN untuk support ke kita sebanyak 24 ton masuk ke pasar yaitu minyakkita, dan sudah support ke pasar pasar," jelasnya.

Baca Juga: Harga Bapok Meroket Drastis, DPRD DIY: Cabai Rawit Rp 120 Ribu per Kg hingga Bawang Putih Rp 50 Ribu per Kg

Bapok Tersedia tapi Daya Beli Menurun

Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo (kiri) dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar (kanan)

Sementara itu, Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan, meski ketersediaan seluruh bapok terpenuhi bahkan pasca Lebaran 2025. Namun ia mengaku, untuk daya beli masyarakat saat ini mengalami penurunan.

"Sebetulnya yang agak dirisaukan bukan stok ya, tapi kalau sekarang ini yang dirisaukan itu daya beli yang turun. Ini beda dengan lebaran yang lalu. Jadi, kita saat ini alami deflasi atau daya belinya turun," ujarnya.

Oleh karena itu, ia akan terus mendorong upaya-upaya apa yang dapat meningkatkan daya beli yang tinggi.

"Maka itu masyarakat perlu kita dorong juga untuk bagaimana caranya punya daya beli yang tinggi. Harapannya pemudiknya banyak. Sehingga ketika pemudiknya banyak dan ada uang baru daya belinya naik. Karena bahannya tersedia tapi daya belinya turun," pungkas Hasto.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Yogyakarta Jamin Stok Pangan Aman Jelang Lebaran 2025, tapi Daya Beli Turun Jadi Tantangan

Link berhasil disalin!