Kategori Berita
Media Network
Selasa, 11 MARET 2025 • 13:26 WIB

Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo "Sulap" Depo Jadi Taman

Momen Wali Kota Yogyakarta melakukan penanaman pohon di depo, pada Senin (10/3/2025)

INDOZONE.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman dengan melakukan rebranding terhadap depo sampah di berbagai titik. Upaya ini mencakup perombakan konsep depo yang sebelumnya identik dengan kesan kumuh menjadi kawasan yang lebih tertata, bersih, dan asri.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa penataan ulang depo sampah tidak hanya sebatas pengelolaan sampah, tetapi juga menghadirkan nilai estetika di sekitarnya.

“Energi positif harus diciptakan, depo itu menjadi tempat yang tidak njelei (tidak bagus) ketika ada tanaman, jadinya ada energi positif lebih kuat. Kita bisa merubah tempat sampah yang enak dipandang, dari tempat njelei (buruk) menjadi enak dipandang,” ujar Hasto saat melakukan penanaman pohon di Taman Depo THR, Senin (10/3).

Mantan Bupati Kulon Progo itu juga menekankan bahwa selain penghijauan, kebersihan lingkungan juga menjadi prioritas bahwa Pemkot telah berkomitmen untuk menata ulang kawasan depo, termasuk membersihkan sampah, menata kawasan sekitar, dan jika diperlukan, membangun taman agar lingkungan semakin nyaman.

“Kami menargetkan 14 depo besar dapat dikosongkan sebelum Lebaran. Beberapa depo utama seperti Pringgokusuman dan Mandala menjadi prioritas, sementara depo lainnya tidak sebesar itu sehingga cukup aman,” jelasnya.

Kemudian, sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks, Hasto menyatakan akan terus mengambil langkah strategi untuk menjaga kelancaran outlet sampah dan mengurangi timbunan sampah sejak dari sumbernya.

"Selain menjaga outlet pembuangan, upaya pengurangan sampah sejak dari sumbernya juga terus digalakkan. Pemerintah menargetkan berbagai institusi seperti sekolah, pasar, dan puskesmas untuk mulai mengelola sampahnya sendiri," tegasnya.

“Jadi, kami ingin mencegah penumpukan sampah dengan mengoptimalkan pengelolaan di masing-masing unit. Saya realistis karena puskesmas dan rumah sakit telah memiliki sistem pengolahan limbah sendiri. Sekolah juga memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan, serta banyak institusi lain yang berinisiatif mengelola sampahnya secara mandiri,” pintanya.

BACA JUGA Depo Mulai Dibersihkan, Pemkot Imbau Masyarakat Tidak Buang Sampah Sembarangan

Gandeng Perhotelan Tuntaskan Sampah

Momen Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat melakukan penanaman pohon di Taman Depo THR, Senin (10/3/2025).

Di sisi lain, pihaknya juga akan menggalang sektor perhotelan untuk memastikan mereka mampu mengelola sampahnya secara mandiri, sehingga dapat mengurangi beban pembuangan di TPA. Kemudian, ia terus menggalakkan pengurangan sampah dari sumbernya. Mendorong masyarakat untuk memilah sampah serta menerapkan solusi seperti ember tumpuk, biopori, dan bank sampah.

“Nanti kita lihat hasilnya, saya optimis (permasalahan sampah terselesaikan). Kita bergerak terus ke hulu mencerna yang di hilir kemudian membangun sistem yang kuat. Satpol pp juga saya minta untuk nongkrong di tempat-tempat biasa untuk membuang sampah liar. Tekat saya, begitu sampah bersih tidak ada yang membuang sampah liar,” pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono turut menuturkan bahwa pemerintah terus berupaya menata ulang depo sampah agar lebih humanis dan edukatif. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membuat taman di bagian depan depo serta menutup area depan dengan papan edukasi.

“Kami ingin depo sampah tidak lagi terkesan kumuh. Rebranding ini bertujuan agar depo menjadi lebih ramah lingkungan dan memiliki fungsi edukatif bagi masyarakat,” ujar Agus.

Meskipun depo tetap berfungsi sebagai tempat pengelolaan sampah, namun menurutnya sampah yang ada di dalamnya merupakan residu yang sudah melalui proses pemilahan sebelumnya.

BACA JUGA Safari Ramadan Walikota Yogya Hasto Wardoyo, Serahkan Bantuan Rehab Masjid Rp 10 Juta

“Kami sedang berada dalam masa transisi, di mana masyarakat mulai kami ajak untuk tidak membuang sampah langsung ke depo. Ini adalah proses yang membutuhkan waktu dan penyesuaian,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah telah mencatat sebanyak 1.011 penggerobak sampah resmi yang terdaftar di Pemerintah Kota Yogyakarta. Masyarakat diharapkan berlangganan sebagai pelanggan layanan transportasi sampah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo "Sulap" Depo Jadi Taman

Link berhasil disalin!