Wakil Bupati Kabupaten Sleman, Danang Maharsa
INDOZONE.ID - PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ) mempersiapkan diri menghadapi fase kemacetan yang meningkat pada periode Idulfitri 2025.
Pada umumnya, jumlah kendaraan pelat luar daerah yang masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meningkat.
Jumlah kendaraan pun diprediksi makin bertambah jika jalan bebas hambatan tol Jogja-Solo ruas Prambanan-Tamanmartani sepanjang enam kilometer, benar-benar dibuka.
Pembukaan tol ini dilakukan oleh PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ) apabila berpotensi terjadinya kepadatan lalu lintas di DIY utamanya Sleman.
Nah, jalan tol tersebut akan beroperasi kurang lebih 11 jam dari pagi hingga sore, jika jadi dibuka secara fungsional.
Patut dicatat, durasi operasi jalan tol tersebut bisa berubah, sesuai rekomendasi pihak berwenang, seperti kepolisian atau pemerintah pusat.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, akan berkoordinasi lebih lanjut bersama jajarannya, agar kelancaran lalu lintas (lalin) tetap terjaga.
BACA JUGA: Per Hari Ini, Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Klaten Resmi Bertarif
"Dalam rangka untuk membantu traffic kepadatan lalu lintas, seperti jelang hari-hari besar, kami tentunya apa pun nanti resikonya akan membantu terkait dengan kelancar lalu lintas. Sudah bisa kita ketahui bahwa setiap perayaan hari besar di sini, akan banyak orang masuk. Ini kan menjadi kemacetan," kata Danang kepada awak media, pada Selasa (25/2/2025).
Selain untuk melancarkan lalul lintas, Wakil Bupati Sleman itu pun berharap dibukanya tol ini jadi momentum meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
"Saya sering sampaikan kepada masyarakat, apapun kemacetan itu kalau efeknya bagus buat perekonomiannya masyarakat ya tidak masalah. Mending macet, terus ini dagangannya kabeh do laris (dagangan laris), hotele laris, kulinere laris, UMKM laris. Daripada enggak macet, jenengan enggak laris juga pilih mana, ya kan," ucapnya.
Lalu, Danang berpesan kepada masyarakat Sleman supaya mengalah dulu kepada warga dari luar daerah, untuk mengatasi kemacetan yang mungkin terjadi.
"Ya sudah, kita ngalah dulu sebagai masyarakat Sleman, mending dodolan (jualan), rasah lungo-lungo (enggak perlu kemana-mana), se esuk lungo nek wis dalane ra padet (kalau mau besok pergi tunggu saat tidak padat lagi)," ujar Danang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung