Momen salah satu anak asuh Yogyakarta sedang membatik Desa Wisata Krebet, pada Selasa (28/1/2025).
INDOZONE.ID - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai pusat kebudayaan dan seni di Indonesia. Selain itu, Kota Pelajar ini juga menerima penghargaan sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia atau World Craft Council pada tanggal 18 Oktober 2014.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas peran Kota Yogyakarta dalam melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2009.
Melihat hal tersebut, salah satu bagian organisasi Muhammadiyah yakni Lazismu Mantrijeron Kota Yogyakarta, mengajak 119 anak SMP dan SMA asuh wilayah Mantrijeron dan Kraton, untuk lebih mengenal tradisi dan budaya batik.
Lokasi kegiatan itu berada di salah satu sentra unggulan di Kabupaten Bantul, DIY bernama Desa Wisata Krebet, pada Selasa (28/1/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari salah satu program dari Pilar Pendidikan Lazismu Mantrijeron yakni Beasiswa Darwis. 119 anak asuh tersebut adalah yang terdaftar dalam program ini, dengan tujuan memberikan pendampingan serta pengawasan terkait kegiatan keagamaan dan pengembangan diri.
Diketahui, desa ini dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik se-Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2024. Bahkan, menyambet juara nasional, yang mana terkenal dengan produk kerajinan batik kayunya yang memikat.
Dengan demikian, dalam kunjungan tersebut, anak-anak berkesempatan untuk belajar membuat kerajinan batik kayu menggunakan canting/malam.
Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron, Nur Alam Romadon mengatakan acara ini bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak kepada tradisi dan budaya lokal.
"Anak-anak disini bisa belajar tentang proses membatik kayu. Mengingat Desa Wisata Krebet merupakan salah satu desa unggulan dalam pariwisata bahkan juara nasional. Jadi mereka berkesempatan belajar membatik menggunakan canting dan peralatan lainnya," katanya.
Terkhusus anak asuh di jenjang SD, diajak untuk melukis topeng kayu.
Salah satu pengurus Desa Wisata Krebet, Panut Wibowo menyatakan, pengalaman dan ilmu dari kegiatan mencanting dan melukis kayu ini, akan menjadi bekal berharga bagi seluruh anak asuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers