Kategori Berita
Media Network
Jumat, 24 JANUARI 2025 • 20:27 WIB

Mendikti Satryo Sebut Literasi Anak-Anak Indonesia Urutan Kedua Terendah dari 69 Negara

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro saat ditemui pada Jumat (24/1/2025)

INDOZONE.ID - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut literasi anak-anak Indonesia diperingkat terendah kedua dari 69 negara.

"Literasi anak-anak Indonesia kita baik dalam numerik, pembaca maupun sains itu berada di nomor dua terendah dari 69 negara," kata Satryo dalam sambutannya di acara pelantikan Rektor UNY periode 2025 - 2030 di Auditorium UNY, pada Jumat (24/1/2025).

Ia khawatir jika Indonesia tingkat literasi masih diposisi tersebut, karena menurutnya akan menjadi penghalang menuju Indonesia emas tahun 2045.

Baca Juga: Menteri Wahyu Trenggono Sebut Pemilik Pagar Laut Didenda Rp18 Juta per Kilometer

"Kalau masih diposisi itu, maka kita sulit mencapai Indonesia emas tahun 2045. Sehingga, di tahun tersebut diharapkan, sudah banyak talenta generasi muda kita itu mempunyai suatu literasi yang tinggi agar mampu untuk menciptakan kemajuan Indonesia yang sejahtera, mandiri, dan bahagia," ujarnya.

Satryo menuturkan, kunci menjadi negara maju adalah negara yang memiliki peringkat tertinggi literasinya.

"Dalam pengamatan saya kunci sebuah negara maju, atau negara yang industri (produktif) itu ya karena sekolah atau perguruan tinggi menghasilkan anak-anak yang berliterasi tinggi," ucapnya.

Untuk itu, Mendikti Satryo ingin para pendidik dapat melakukan terobosan baru untuk memunculkan potensi kreativitas dari anak-anak terutama Papua. Pasalnya, pada pendidikan di Papua masih banyak yang terbelakang sampai saat ini.

"Saya sangat tahu tidak ada anak yang bodoh. Bahkan di Papua pun sebetulnya (mereka) mempunyai potensi yang sama seperti kita disini, ada baiknya terekspos punya kesempatan untuk bisa maju seperti kita-kita yang di Jawa," tuturnya.

BACA JUGA Mendiktisaintek Satryo Soemantri dan Komisi X DPR Kok Gelar Rapat Tertutup? Ini Alasannya

Ia mencontohkan, para pendidik bisa mengadaptasi metode pembelajaran ditempat-tempat lain yang sekiranya mudah dipahami di wilayahnya.

"Diperlukan guru-guru atau pengajar yang mampu memunculkan potensi anak-anak melalui metode pembelajaran yang lams harus kita kembangkan, dan atau ciptakanlah berbagai metode belajar ditempat-tempat tertentu," ucapnya.

"Jadi tidak jangan hanya mengandalkan kaidah-kaidah atau teori-teori yang selama ini dikenal atau melekat dengan teman-teman pendidik, kita harus punya terobosan baru," tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mendikti Satryo Sebut Literasi Anak-Anak Indonesia Urutan Kedua Terendah dari 69 Negara

Link berhasil disalin!