Menteri Keuangan usul siswa SD diajarkan saham.
INDOZONE.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkanedukasi pasar modal mulai diterapkan sejak jenjang Sekolah Dasar (SD).
Sri Mulyani juga menegaskan pentingnya pengenalan pasar modal sejak dini. Menurutnya, hal ini tidak lagi cukup hanya diajarkan di tingkat perguruan tinggi.
"Sekarang saham ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek," ungkapnya mengutip Antara, Kamis (2/1/2025).
Jika edukasi pasar modal berhasil diterapkan di kurikulum sekolah, Sri Mulyani optimistis masyarakat akan lebih terbiasa dengan investasi. Langkah ini juga dianggap dapat mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam mendiversifikasi tabungan mereka.
Baca Juga: Sri Mulyani: PPN Tidak Naik, Presiden Prabowo Tegaskan Kebijakan Pajak Tetap Berpihak pada Rakyat
"Kalau kita bersama-sama, nanti masuk ke kurikulum. Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi, tentunya kalau masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman," tuturnya.
Menurutnya, pendidikan tentang saham dan pasar modal akan membantu generasi muda memahami dunia investasi sejak dini.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Tarif PPN di Indonesia Masih Tergolong Rendah Dibandingkan Negara Lain
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menginginkan edukasi pasar modal mulai diterapkan sejak SD.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, yang akrab disapa Kiki, menjelaskan bahwa beberapa negara maju sudah menerapkan langkah serupa.
Di negara anggota OECD seperti Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Kolombia, dan Kosta Rika, pendidikan keuangan telah menjadi bagian dari kurikulum sekolah.
"Itu (kurikulum) bagus dong, nah kita sedang berupaya. Jadi, kita sudah sering kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, tapi harapan kita masuk ke dalam kurikulum sekolah dari SMP, SMA, kuliah juga. Jangan hanya fakultas ekonomi bisnis, mereka sudah pasti mengerti, tapi dari semua fakultas," ujar Kiki.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara