Kategori Berita
Media Network
Senin, 30 DESEMBER 2024 • 13:50 WIB

Mengenal Fenomena Bird Strike, Ancaman Burung bagi Keamanan Penerbangan yang Sebabkan Kecelakaan Jeju Air

Pesawat Jeju Air flight 7C 2216 kecelakaan.

INDOZONE.ID - Pada 29 Desember 2024 kemarin, terjadi kecelakaan pesawat mengenaskan yang menimpa Pesawat Jeju Air Penerbangan 2216.

Kecelakaan ini berawal ketika roda pada pesawat gagal berfungsi yang berujung pada pendaratan tanpa roda, lalu menabrak dinding hingga akhirnya meledak dan kebakaran.

Imbasnya, pesawat ini hampir hancur total, di mana hanya bagian ekor saja yang masih dapat dilihat bentuknya. Hingga saat ini, total korban tewas mencapai 179 orang, dari 181 jumlah keseluruhan penumpang.

Baca Juga: 6 Kecelakaan Pesawat di Bulan Desember 2024, Tragedi Jeju Air Paling Mematikan

Diyakini, seluruh kejadian kecelakaan yang menimpa Jeju Air 2216 dari gagalnya roda berfungsi hingga akhirnya menabrak tembok beton yaitu berawal dari terjadinya “Bird Strike“, di mana terjadinya kontak antara pesawat dengan burung.

Kontak dengan burung inilah, menyebabkan roda tidak berfungsi dengan baik hingga akhirnya menyebabkan gagal pendaratan dan menabrak tembok beton.

Bird Strike

Fenomena Bird Strike memang menjadi hal yang menakutkan dalam dunia penerbangan, selain masalah human error, teknis, atau turbulensi.

Di Amerika, tercatat sebanyak lebih dari 14.000 kasus bird strike terjadi setiap tahunnya menurut catatan dari Federal Aviation Administration.

Sedangkan menurut United Kingdom Civil Aviation Authority, di tahun 2022, tercatat sebanyak hampir 1.500 kasus bird strike terjadi sepanjang tahun.

Menurut penelitian pada tahun 2020 yang dilakukan oleh para peneliti Jerman di Delft University of Technology dan Netherlands Institute of Flight Guidance, Australia menjadi negara yang mencatatkan kasus bird strike tertinggi, yaitu sebanyak 8 dari setiap 10.000 pergerakan pesawat.

Sedangkan, Amerika Serikat menjadi negara yang terendah, yaitu pada angka 2,83.

Bird Strike jarang terjadi ketika pesawat berada pada ketinggin maksimum. Bird Strike sering terjadi ketika pesawat berada pada ketinggian yang sama dengan ketinggian burung saat terbang, dan biasanya terjadi saat pesawat sedang landing atau saat pesawat sedang take off.

Penyebab Bird Strike

Burung tertarik pada habitat yang ada di sekitaran bandara, seperti lapangan terbuka, badan air, dan lahan basah, yang sangat berguna untuk bersarang dan mencari makan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Al Jazeera

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Fenomena Bird Strike, Ancaman Burung bagi Keamanan Penerbangan yang Sebabkan Kecelakaan Jeju Air

Link berhasil disalin!